Ribuan Pengunjung Padati Keraton 2022, Festival Budaya Indonesia Terbesar di Pantai Barat Amerika Serikat

By Abdi Satria


nusakini.com-​Seattle- Persatuan Mahasiswa Indonesia di Universitas Washington (ISAUW) berhasil menyelenggarakan festival budaya Indonesia bertajuk "Keraton 2022"  pada akhir pelan lalu. Festival ini bertujuan untuk mempromisikan identitas budaya Indonesia khususnya di Seattle, ibu kota negara bagian Washington State.

Festival "Keraton 2022" menampilkan berbagai pertunjukan grup musik dan tarian, fashion batik, bazar makanan, dan permainan tradisional rakyat (folklore). Tidak kurang dari empat ribuan orang pengunjung memadati pergelaran tersebut sejak acara dibuka pukul 4 sore hingga 9 malam.

Mulai dari mahasiswa dan masyarakat Indonesia serta warga lokal bahkan warga negara lain yang ada di wilayah Pantai Barat AS turut berkunjung. Berbagai pertunjukkan tersebut ditampilkan oleh mahasiswa, warga dan diaspora Indonesia, serta grup seni tradisional Indonesia yang beranggotakan warga negara setempat.

“KJRI San Francisco terus mendorong berbagai kreativitas kegiatan seni Indonesia di luar negeri untuk semakin mempopulerkan dan menguatkan keragaman budaya Indonesia kepada masyarakat lokal," ujar Konsul Jenderal RI di San Francisco, Prasetyo Hadi.

Kegiatan promosi seni dan kuliner Indonesia merupakan bagian dari diplomasi budaya yang menegaskan persatuan di tengah keberagaman masyarakat, yang kini semakin digalakkan oleh pemerintah Indonesia. Hal tersebut diharapkan ikut menguatkan profil positif Indonesia di tengah kemajuan dan capaian Indonesia lainnya di Amerika Serikat.

​Banyak pengunjung juga terlihat antusias dan rela antri menunggu giliran guna membeli aneka jajanan yang disediakan. Mulai dari baso tahu, batagor, sate, nasi padang, mie kuah dan mie goreng, gorengan bakwan, aneka kue, martabak, serta kopi khas Indonesia. “Teman-teman mahasiswa Indonesia di Universitas Washington ini juga memainkan perannya dalam gastrodiplomasi untuk memperkuat nation branding, khususnya promosi autentisitas makanan khas Indonesia," Prasetyo menambahkan.

Yang juga tidak kalah menarik, beberapa pengunjung terlihat berkumpul di stan yang diisi oleh Solar Chapter – organisasi non-profit, yang menjelaskan aktivitasnya dalam mengadvokasi dan memberikan bantuan akses air bersih terutama bagi warga yang tinggal di Kareka Nduku, Sumba Barat, NTT.

Menurut Amy Dharmawan, Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Indonesia di Universitas Washington, pergelaran Keraton tidak hanya membawa misi promosi seni budaya tetapi juga sebagai sarana memberikan kesadaran kepada masyarakat mengenai pentingnya akses air bersih sebagai kebutuhan mendasar setiap orang.(rls)