Sekjen OKI Puji Inisiatif Presiden Joko Widodo

By Admin

nusakini.com--Pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerja Sama Islam ke-43 (the 43rd CoFM of the OIC) resmi dibuka oleh Interim President Uzbekistan, Shaukat Mirziyoyev di Tashkent, Uzbekistan, Selasa (18/10).  
Pertemuan yang mengambil tema Education and Elightment: Path to Peace and Creativity tersebut dihadiri oleh 24 Menteri Luar Negeri anggota OKI, termasuk Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi.
Dalam sambutan pembukanya, Presiden Mirziyoyev menegaskan bahwa OKI perlu kembali melihat catatan sejarah peradaban Islam, khususnya saat inovasi dan berbagai penemuan banyak dihasilkan oleh ilmuwan Islam. Dalam konteks tersebut, Presiden Mirziyoyev menyambut baik tema yang diusung dalam pertemuan the 43rd CoFM of the OIC kali ini karena dipandang relevan dengan berbagai tantangan yang dihadapi oleh dunia Islam.
Pada kesempatan yang sama, Sekjen OKI, Iyaad Madani juga menegaskan kembali pentingnya OKI mengambil peran dalam memunculkan inisiatif kerja sama diantara negara-negara anggota OKI di bidang pendidikan. Untuk dapat dimulainya berbagai inisiatif ini, OKI perlu memastikan adanya situasi yang kondusif dengan mengulangi berbagai konflik yang terjadi, khsusunya yang melibatkan negara-negara anggota OKI.
Terkait dengan hal ini, Sekjen OKI untuk kesekian kalinya kembali menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif Pemerintahan Jokowi dalam upayanya menciptakan perdamaian atas konflik yang telah berlangsung begitu lama di Palestina. Iyaad Madani menegaskan, penyelenggaraan the 5th OIC Extraordinary Summit on Palestine Al Quds Al Sharif di Jakarta, Maret 2016 merupakan sebuah terobosan yang mengingatkan kembali pentingnya penyelesaian situasi konflik di Timur Tengah secara menyeluruh. Hal senada juga disampaikan oleh Menlu Palestina dan Kuwait selaku Ketua CoFM OIC ke-43.
Penyelenggaran the 43rd CoFM of the OIC ini merupakan pertemuan tahunan yang membahas berbagai isu tematik, dan kali ini difokuskan pada isu pendidikan sebagai pintu masuk teripatanya perdamaian untuk menunjang inovasi dan kreativitas.(p/ab)