Selamat Datang Era Big Data

By Admin


nusakini.com - Akhir-akhir ini istilah Big Data marak digunakan sebagai teknologi yang akan menjadi trend masa depan. Bukan saja dikalangan dunia bisnis, di ranah politik pun, Big Data telah menjadi tren untuk dijadikan bagian dari menghimpun, memilah dan mengelola data menjadi sebuah isu untuk kepentingan politik. Bahkan para pakar teknologi IT mengungkapkan bahwa di masa depan siapapun yang menguasai dan mampu mengelola Big Data, maka merekalah yang menguasai dunia politik.

Sebenarnya apa sih Big Data itu? Manfaat apa yang diberikan oleh Big Data? Siapa saja yang sudah menggunakan dan mendapatkan manfaat dari Big Data? Berikut sedikit ulasan tentang Big Data.

Big Data adalah sebuah teknologi baru di dunia teknologi informasi dimana memungkinan proses pengolahan, penyimpanan dan analisis data dalam beragam bentuk/format, berjumlah besar dan pertambahan data yang sangat cepat. Pengolahan dan analisis data dalam jumlah sangat besar ini memerlukan waktu yang relatif jauh lebih singkat dengan menggunakan Big Data dibanding teknologi data sebelumnya, misalnya. database relational seperti MySQL.

Ciri-ciri data yang ditangani oleh Big Data:

1. Jumlah nya sangat besar (Volume). Biasanya ukuran total data dalam terabytes keatas.

2.  Pertumbuhan data sangat cepat (Velocity) sehingga data bertambah dalam jumlah yang sangat banyak dalam kurun waktu relatif singkat.

3. Bentuk atau format datanya beraneka ragam (Variety). Format disini bisa berupa data dalam tabel-tabel relasional database seperti MySQL, file text biasa, File Excel atau bentuk apapun.

Manfaat yang bisa diberikan dari Big Data antara lain bisa memberikan gambaran yang lebih lengkap dari sebelumnya karena biasanya data yang dianalisis adalah data terstruktur misalnya data relasional database.

Contoh skenario dimana Big Data digunakan misalnya adalah pemanfaatan data dari social media, twitter, facebook dan lain-lain dipadukan dengan data dari perusahaan sendiri misalnya data dari penjualan atau data pelanggan yang sudah ada di relasional database. Dengan demikian bisa didapatkan analisis untuk melakukan strategi marketing yang jitu. Misalnya dengan menganalisis orang-orang di social media yang berpengaruh untuk memasarkan produk.

Contoh real dimana Big Data benar-benar dinikmati manfaatnya adalah sebuah startup bernama Klarna. Klarna adalah startup dari Swedia yang memberikan pelayanan semacam micro financing untuk e-commerce. Yang ditawarkan Klarna adalah pembeli online bisa langsung beli barang online tanpa membayar langsung. barang akan dikirimkan ke alamat pembeli. Selanjutnya  pembeli diberi waktu untuk membayar barang jika dia sukai dengan barang yang dikirim atau mengembalikan barang tersebut jika tidak disukai.

Nah bagaimana jika pembeli tersebut tidak bertanggung jawab dan tidak membayar barang yang sudah dia terima? Di sinilah Klarna memberikan solusi berbasis Big Data. Klarna melakukan analisis terhadap data dari pembeli tersebut sehingga meminimalkan resiko dimanan pembeli tidak membayar barang yang sudah dia terima. Hasilnya Klarna tumbuh menjadi perusahaan micro financing besar untuk pasar e-commerce di Eropa.

Di Indonesia, berdasarkan survey beberapa perusaahn besar, penggunaan Big Data masih belum optimal. Teknologi ini masih dianggap asing dan belum dianggap akan memberikan hasil yang menguntungkan. Namun akhir-akhir ini tren kesadaran penggunaan Big Data di Indonesia terus meningkat. Bukan hanya di dunia bisnis, bahkan beberapa politisi sudah mulai melirik manfaat teknologi tersebut. (mk/diolah dari berbagai sumber)