nusakini.com - Tak ingin dinilai gegabah memberikan kekayaan negara pada pengelolaan asing, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyampaikan bila pihaknya masih akan mendalami terkait bagi hasil Inpex Corportion di Blok Masela.

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan, hingga kini belum ada keputusan secara bulat terkait porsi bagi hasil tersebut. Meski begitu, dirinya menegaskan, negara tetap akan mendapat bagian lebih besar agar kekayaan bangsa tetap mampu dipertahankan.

• Tegaskan Tidak Ada Pembatasan BBM Subsidi, Menko Airlangga Sebut Bakal Ada Program Baru
• ESDM Terbitkan Kebijakan Agar Kontraktor Segera Usahakan Bagian Blok Migas Potensial yang Idle
• BPSDM ESDM Luncurkan Platform Digital REI
• HIP BBN Bioetanol Bulan Mei 2024 Dipatok Rp14.528 per Liter
• Kementerian ESDM Targetkan PLTA Pertama di Aceh Beroperasi Akhir Tahun 2024

"Jadi kalau ditanya sekarang splitnya seperti apa, saya belum bisa menjawab, masih dalam pembahasan, dan tentunya saya sebagai kepala SKK migas tidak akan menyerahkan kekayaan negara apalagi dengan gegabah begitu, jadi saya harus mempertahankan kekayaan bangsa ini," ungkap Amien di Jakarta, Jumat (22/7/2016).

Menurut Amien, sudah sejak bulan lalu Inpex telah mengajukan perubahan dan perbaikan term and condition Blok Masela. Tak hanya itu, pihaknya juga mengajukan sejumlah insentif baik berupa peningkatan split bagi hasil, tax holiday, serta perpanjangan masa kontrak di atas 20 tahun.

"Inpex sudah sebulan lalu mengajukan perubahan atau dari sisi mereka ada perbaikan dan term condition dan ada beberapa hal yang diajukan termasuk split termasuk tax holiday, termasuk perpanjangan masa kontrak di atas 20 tahun," jelasnya.

Lebih dari itu, Amien melanjutkan, Inpex juga mengajukan peningkatan kapasitas produksi di Blok Masela. Menanggapi insentif yang diminta Inpex, hingga saat ini SKK Migas masih mempertimbangkan opsi-opsi tersebut.(imf/mk)