Soal Hepatitis Akut Misterius, Dokter NU: Tunggu Hasil Laboratorium!

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Di saat pandemi Covid-19 belum berakhir, masyarakat dikejutkan kembali dengan adanya penyakit baru, yaitu hepatitis akut misterius dengan penyebab yang tidak diketahui.

Kejadian ini jelas menyita perhatian para tenaga kesehatan, dr Syifa Mustika salah satunya. Sebagai dokter spesialis penyakit dalam Konsultan Gastroentero Hepatologi ia mengatakan, sampai saat ini hasil laboratorium terkait adenovirus pada pasien hepatitis akut belum diketahui hasilnya karena masih dalam proses pemeriksaan.

“Belum diketahui apakah karena adenovirus atau virus baru lain. Maka dari itu pasien masih dikategorikan sebagai pasien pending classification, artinya masih menunggu hasil laboratorium,” katanya, Sabtu (21/5/2022).

Meski belum diketahui hasilnya, Inggris mengklaim bahwa ancaman penyakit misterius ini berasal dari mutasi Adenovirus. Hal itu, kata dr Syifa lantaran sebagian besar pasien hepatitis misterius di sana dinyatakan positif Adenovirus. “Jenis virus ini sementara yang menjadi tersangka utama di dunia. Dasarnya, antara lain, Inggris melaporkan 72 persen anak yang terinfeksi hepatitis akut misterius itu positif terinfeksi adenovirus,” tuturnya.

Dokter Syifa menerangkan, adenovirus adalah keluarga besar virus yang biasa menyebabkan penyakit seperti demam dan flu ringan, begitu juga dengan gastroenteritis dan conjungtivitis. “Adenovirus secara umum adalah virus yang sering menjangkiti anak-anak,” terang dokter yang juga pengurus di Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LKPBNU) ini. Namun, menurut dia, teori adenovirus kemungkinan melemah karena sumber informasinya masih belum lengkap. Bahkan, beberapa peneliti Inggris sendiri berspekulasi jika sebuah gelombang besar infeksi adenovirus yang tak biasa mungkin telah memunculkan komplikasi yang sangat jarang atau tak disadari

“Kebanyakan menunjuk kepada adenovirus hanya karena ada banyak sampel yang positif terinfeksi virus ini. Bisa saja sampel itu melenceng karena adenovirus adalah virus yang memang biasa banyak ditemukan,” jelasnya. Radang hati Sementara, penyakit misterius ini masih dinamakan hepatitis karena merujuk pada kata Hepar (hati), dan Itis (radang). “Jadi, hepatitis ini adalah nama umum penyakit-penyakit yang manifestasinya adalah radang pada hati,” ungkap dr Syifa.

Disampaikan, dalam beberapa kasus yang ditemukan, hepatitis misterius ini menimbulkan sindrom klinis berupa adanya peningkatan enzim hati. Banyak juga kasus yang melaporkan gejala-gejala lain, seperti penyakit kuning, sakit perut, diare, urine dengan warna kecoklatan seperti air teh, nyeri atau rasa tidak nyaman di perut, mual dan muntah, dan warna feses (tinja) pucat.

“Radang pada hati, apapun penyebabnya, selama ini 60 persen menyebabkan kulit berwarna kuning, 40 persen tanpa kuning atau istilahnya ikterus,” kata dr Syifa. Hal ini dikarenakan, meningkatnya zat bilirubin dalam tubuh akibat kerusakan pada organ hati atau liver. “Di dalam tubuh, bilirubin akan diolah dan disimpan di dalam empedu. Ketika terjadi kerusakan pada hati, misalnya pada penyakit hepatitis dan sorosis, maka kadar bilirubin bisa meningkat,” terangnya.

Sebagai informasi, kasus hepatitis misterius ini bermula saat Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut yang Belum Diketahui Penyebabnya (Acute Hepatitis of Unknown Etiology) yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia sejak 15 April 2022. Dalam hal jenis hepatitis yang muncul baru-baru ini, beberapa anak menderita gagal hati akut dan sejumlah kecil, di antaranya memerlukan transplantasi hati. (NU)