Sulawesi Selatan Penghasil Rumput Laut Terbesar Di Indonesia

By Admin


nusakini.com - Makassar - Produksi Rumput Laut Sulsel tahun 2015 sebesar 3,29 juta ton basah naik 14 % dari tahun sebelumnnya terdiri dari cottonii 2,17 juta ton naik 12%; gracilaria 0,88 juta ton naik 6% dan spinosum 0,24 juta ton naik 95 %. Kontribusi Sulsel terhadap produksi nasional sebesar 25 % sebagai yang terbesar di Indonesia. 

Kondisi harga rumput laut yang rendah sepanjang tahun 2015 dan sampai triwulan 1 2016 kondisi masih belum membaik ditingkat pembudidaya cottoni Rp. 5.000 - 7.000 /kg, gracilaria Rp. 2.000 - 3.500/kg dan spinosum Rp. 1.500 - 2.500/kg. Mencermati kondisi tersebut Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi SulSel melakukan Temu Teknis Pengembangan Budidaya Rumput Laut di Makassar yang dibuka oleh Kadis KP Sulsel Ir. Iskandar dan dihadiri kabid budidaya kab/kota dan tenaga pendamping lapangan. 


Bertindak sebagai narasumber Ir. A. Chairil Anwar, MM, Ir. Sulkaf S. Latief, MM, Prof. Dr. Ir. Ambo Tuwo dari FPIK Unhas dan Dr. Ir. A. Parenrengi Kepala Balitbang Budidaya Air Payau Maros. 

Beberapa faktor yang menyebabkan harga rumput laut yang rendah adalah adanya wacana pengenaan bea ekspor rumput laut dan rencana pembatasan/pelarangan ekspor, krisis ekonomi dunia utamanya Tiongkok sebagai pasar ekspor terbesar, peningkatan produksi dunia Indonesia dan Filipina, faktor mutu/kualitas yang tidak standar. 


Salah satu upaya yang dilakukan adalah peningkatan mutu rumput laut melalui penyediaan bibit yang unggul (pertumbuhan cepat, kandungan agar/karagenan dan kekuatan gell yang tinggi) berasal dari kebun bibit. Sistem produksi yang sesuai SOP dan distribusi bibit yang baik dan panen sesuai umur ( 42 - 45 hari) serta menjaga kebersihan dan kekeringan. (sul)