Tarian Goyang Amprok dan Bir Plethok Meriahkan Pembukaan Indonesian Week 2016

By Admin

nusakini.com--KJRI Kota Kinabalu menyelenggarakan "Indonesian Week 2016" dengan mengundang para pengusaha dari Indonesia untuk mempromosikan produknya (11-13/9). Para pengusaha Indonesian Week tahun ini berjumlah 24 (duapuluh empat) perusahaan, bertambah delapan, dari 16 (enam belas) pada tahun 2015 lalu. Indonesian Week tahun ini pun menghadirkan fashion show desain baju dari sarung tradisional yang dibawakan oleh model Sabah berkolaborasi dengan panitia acara.

Pada fashion show ini, KJRI Kota Kinabalu bekerjasama dengan Eneycia Doulus, seorang desainer perancang baju yang menyulap kain sarung tradisional Gajah Duduk menjadi berbagai model baju (atasan) serta celana yang beraneka ragam. "Kita orang Melayu tentu mengenal kain sarung, dan saya sebagai desainer fashion melihat sarung begitu potensial sehingga saya terinspirasi bikin desain baju dan celana dari sarung" jelas Eneycia yang juga merupakan distributor tekstil Gajah Duduk di Sabah itu. 

Berlainan dengan Eneycia yang berasal dari Sabah , Muhamad Fathi, seorang pedagang kerajinan tangan dari Jakarta mengungkapkan : "Ini merupakan pengalaman kami yang pertama di Sabah. Kami berhasil menjual produk Batu Crystal Indonesia di China, dan laris manis di sana. Saya yakin Sabah nanti dapat menjadi pasar potensial untuk pemasaran produk kerajinan tangan kami." 

Berkaitan hal ini, Akhmad DH Irfan, Konjen RI untuk Sabah – Malaysia, mengatakan : "Di Sabah, Masyarakat Indonesia dikenal sangat kreatif oleh penduduk lokal. Oleh sebab itu, melalui pameran Indonesian Week ini kita berharap terus terjalin hubungan sosial ekonomi yang menguntungkan antara Indonesia dengan Sabah".

Senada dengan Konjen RI, Hendro Retno Wulan, Konsul Fungsi Ekonomi KJRI Kota Kinabalu, mengatakan: "KJRI Kota Kinabalu sebagai Kantor Perwakilan Indonesia terus mengamati dan mempelajari minat serta selera masyarakat Sabah terhadap produk-produk Indonesia. Dari pengamatan tadi, KJRI Kota Kinabalu membuat program memperkenalkan produk Indonesia yang disukai dan memiliki potensi pasar di Sabah." 

Pada ajang Indonesian Week 2016 ini, merk-merk ternama Indonesia yang dipromosikan diantaranya ialah Antangin JRG, Srongpas, Herbana, Teh Kepala Jenggot, Indodiapers (Baby Boom, Oto) Terravest, Safe Care, Frana Spa, Gajah Duduk (melalui Enn Ventures S/B), Jilsi Toys, dan produk dari PT. Eran Teknikatama. KJRI Kota Kinabalu bekerjasama juga dengan Kantor Daerah, yakni Disperindagkop Pemkab Bantul-Jawa Tengah, Disperindag Bogor dan Disporaparsenbud Pemda Depok Jawa Barat. Turut memeriahkan Indonesian Week ialah Dharma Wanita Persatuan KJRI Kota Kinabalu, para UKM binaan Pemkot dan Pemda Depok-Jawa Barat, UKM binaan dari Pemkab Bantul-Jawa Tengah, serta UKM mandiri seperti Tewetewe Art, Hens Co, CV Wita Hara Kirana, Batik Hatta, Utti's Craft, Vonny Collection, YYEBatik dan Gaza Leather. 

Pada Indonesia Week kali ini, disajikan juga Tarian "Goyang Amprok" yang dibawakan secara khusus oleh Sanggar Tari Ayodya Pala dari Kota Depok, disambung Tarian Zapin Fitroh yang dibawakan dengan lincah oleh murid2 dari Sekolah Indonesia Kota Kinabalu. Selain itu hadir juga "Abang dan Mpok Kota Depok" untuk mendukung kesuksesan acara Indonesian Week 2016. 

Penampilan seni tari berlanjut dengan musik tradisional "Angklung" yang dimainkan oleh pengunjung yang hadir sangat antusias sekali dipandu oleh Guru dari SIKK (Sekolah Indonesia Kota Kinabalu) dengan lagu berjudul "Gunung Kinabalu", ciptaan musisi lokal Malaysia yang begitu dikenal oleh masyarakat setempat. 

Misduki dan Rodhiyah, Warga Malaysia yang kebetulan melewati tempat Indonesian Week berkomentar "Seni Indonesia selalu menarik bagi kami rakyat Malaysia, penuh dengan variasi dan sangat menarik" ungkap Rodhiyah. Sedangkan Misduki mengatakan bahwa dirinya selalu tergoda dengan tekstil baju beserta desainnya. (p/ab)