TEI 2016 Sebentar Lagi, Ditjen PEN Gandeng 11 Desainer Kembangkan Produk Kreatif UKM

By Admin

nusakini.com-- Trade Expo Indonesia (TEI) sebentar lagi digelar. Ajang pameran internasional ini akan dihelat untuk yang ke-31 kalinya pada 12-16 Oktober 2016 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan bakal menghadirkan antara lain produk-produk hasil kolaborasi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dengan desainer-desainer produk Indonesia. 

“Kami hadirkan produk-produk berbasis desain kreatif dari 22 UKM siap ekspor yang sudah  diseleksi secara ketat, dan didukung oleh 11 desainer produk home living Indonesia,” tegas Dirjen PEN Arlinda di Jakarta ,Jumat (12/8). 

Kesebelas desainer yang digandeng Ditjen PEN adalah Ahmad Kharisma Ramadhan, Raymond  Simandjuntak, Raditya Ardianto Taepur, Mufti Alem, M. Rizky Ardiansyah, Fachril Fathiansyah  Dasril, Yogie Candra Bhumi, Harry Anugrah Mawardi, Gihon Nugrahadi, Santika Syaravina, dan Fauzi Adhika. 

Para desainer dipilih melalui proses seleksi, dan 22 UKM ditentukan melalui proses kurasi. Pada  tahap awal, UKM dinilai berdasarkan orisinalitas dan kualitas produk, serta kapasitas produksi dan  tenaga kerja. Selanjutnya, tim kurator meninjau langsung ke sentra industri UKM untuk memverifikasi kebenaran data, serta mengobservasi sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses produksi. 

“TEI adalah pameran dagang berskala internasional yang terbesar di Indonesia. Komoditas yang  dipamerkan di TEI 2016 merupakan produk-produk unggulan yang memiliki nilai tambah berkat  sentuhan desain yang memadukan tren global dengan kearifan lokal, dengan tujuan mendorong  pertumbuhan kinerja ekspor nasional,” kata Arlinda. 

Kegiatan promosi TEI telah gencar dilakukan baik di dalam maupun luar negeri. Atase Perdagangan  yang tersebar di 24 ibukota negara dan 19 Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) di 19 kota dagang utama di dunia bekerja optimal menghadirkan buyers mancanegara. Ribuan buyer luar  negeri akan menghadiri TEI 2016. Tak hanya untuk mengunjungi pameran, para buyer juga akan terlibat aktif dalam kegiatan lainnya seperti business matching, forum TTI, dan business forum. 

Arlinda menjelaskan bahwa kerja sama antara desainer dan pelaku UKM merupakan program  Designer Dispatch Service (DDS), yang merupakan bagian dari kegiatan Indonesia Design Development Centre (IDDC) sebagai wadah kolaborasi antara desainer dan pelaku usaha dalam  menghasilkan produk-produk berbasis desain sesuai tren global saat ini. 

Hasil karya UKM ini akan ditempatkan pada zona display khusus yang berada di Hall D JIEXpo  Kemayoran sepanjang TEI 2016. Pada TEI tahun lalu, produk hasil DDS mendapat respon positif  dan peserta DDS mendapat banyak pesanan. 

Program DDS 2016 diimplementasikan di 11 daerah berpotensi ekspor, yaitu Sawahlunto, Bogor,  Yogyakarta, Kupang, Medan, Palangkaraya, Cilacap, Surabaya, Purwakarta, Solo, dan Jambi. Di setiap daerah, dipilih dua UKM potensial berorientasi ekspor melalui kurasi. 

UKM yang belum berkesempatan mengikuti DDS, lanjut Arlinda, tetap dapat memperoleh  pendampingan desainer. Caranya adalah dengan mendatangi Klinik Desain di IDDC, Jakarta. IDDC  juga menyediakan perpustakaan material desain, galeri, ruang pertemuan, serta layanan akses  informasi ke situs Euromonitor International dan Stylus yang dapat dimanfaatkan semaksimal  mungkin, baik oleh desainer maupun pelaku usaha. 

IDDC juga menyediakan perpustakaan material desain, galeri, ruang pertemuan, serta layanan  akses informasi ke situs Euromonitor International dan Stylus yang dapat dimanfaatkan  semaksimal mungkin, baik oleh desainer maupun pelaku usaha. 

Selain produk-produk hasil DDS, Arlinda mengatakan, Ditjen PEN juga mengkurasi hasil karya para  pelaku usaha lainnya yang layak untuk dipamerkan pada TEI ke-31 pada Oktober mendatang. 

Pameran bergengsi tersebut akan digelar di area seluas 50.000 m yang dibagi dalam zona  klasifikasi produk. Zona tersebut terbagi menjadi produk manufaktur, produk makanan/minuman olahan serta produk perikanan dan pertanian, produk furnitur dan home decor, produk perhiasan dan kosmetik, industri kreatif, serta jasa dan investasi. (p/ab)