Terkait Harga Gula yang Naik, Gubernur NTB: Pedagang Ngaku Tidak Dapat Gula Subsidi, Ini Ada Yang Tidak Beres

By Admin


nusakini.com - Masyarakat harus mengelus dada jelang Lebaran. Pasalnya, harga sejumlah kebutuhan pokok meroket. Lonjakan harga ini dipantau langsung oleh Gubernur NTB TGB HM Zainul Majdi saat melakukan sidak di Pasar Kebon Roek, kemarin (1/7/2016 ).

“Ada beberapa komoditas yang harganya masih tinggi dan ada yang naik cukup siginifikan,” kata TGB di tengah sidaknya. 

Kemudian Gubernur sangat terkejut mendengar harga gula yang kembali melonjak. Dari sidak kemarin, harga gula ternyata sudah dibandrol sebesar Rp 18 ribu per kilo. 

Kenaikan harga gula ini jelas menimbulkan pertanyaan besar. Padahal, pemerintah sudah melakukan upaya intervensi harga gula dengan menjual gula bersubsidi kepada pedagang pasar seharga Rp 12.500 per kilogram. Harapannya, harga gula kemudian bisa dijual eceran seharga Rp 13 ribu per kilo. 

“Kok masih mahal, kan sudah diberikan gula subsidi,” tanya TGB kepada para pedagang pedagang gula setempat. 

Pedagang tersebut mengaku, dirinya tidak mendapatkan jatah gula subsidi yang dimaksud. 

“Memang waktu itu didata, tetapi barangnya gak ada. Makanya, saya jualnya masih mahal karena kita gak dapat,” jelas pedagang pedagang tersebut. 

Padahal, di pasar Kebon Roek disalurkan gula subsidi untuk pedagang sebanyak enam ton selama dua kali penyaluran. 

“Kok bisa masih ada pedagang yang belum dapat. Ini gak beres,” keluh TGB. 

Gubernur beserta rombongan pun langsung mendatangi kantor Pasar Kebon Roek. Orang nomor satu di NTB itu pun semakin dibuat geram karena kepala pasar ternyata tak ada di tempat. Bahkan, papan yang berisikan daftar harga di kantor itu terpantau kosong. 

“Ini tidak beres kepala pasarnya. Harusnya daftar harga itu diisi di papan ini setiap hari. Ini malah kosong,” keluh TGB lagi. 

Terkait kekecewaannya itu dan tidak sampainya stok gula ke pedagang di pasar yang disalurkan pemerintah, Gubernur rencananya akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Mataram.(ifm/mk)