The 3rd RCEP Intersessional Ministerial Meeting, Mendag: Perundingan Akses Pasar dan Investasi Capai Kemajuan

By Admin

nusakini.com-- Para Menteri dari 16 negara peserta Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) kembali bertemu pada The 3rd RCEP Intersessional Ministerial Meeting di Hanoi, Vietnam.

Pertemuan dilakukan untuk memberikan arahan dan keputusan yang diperlukan Komite Perundingan Perdagangan RCEP dalam upaya menyelesaikan perundingan sesegera mungkin sesuai arahan Para Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN pada KTT ASEAN ke-30 bulan April lalu. 

"Pada pertemuan tersebut, para Menteri menyambut baik laporan Komite Perundingan, khususnya terkait kemajuan perundingan akses pasar barang dan jasa, serta komitmen di bidang investasi yang telah dicapai sejauh ini," jelas Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita usai menghadiri pertemuan tersebut. 

Berbagai upaya bagi penyelesaian permasalahan yang dihadapi Komite Perundingan juga dibahas dalam pertemuan tersebut. Hal mendasar yang dinilai mengakibatkan sulitnya dicapai kesepakatan, khususnya di bidang akses pasar dan investasi yaitu adanya perbedaan tingkat kemajuan perekonomian diantara 16 negara peserta. 

Selain itu, para Menteri juga membahas berbagai isu yang memerlukan arahan agar perundingan dapat mencapai kemajuan yang signifikan pada akhir tahun ini. Perundingan telah sampai pada titik kritis dan ada banyak permasalahan yang menantang untuk diselesaikan untuk mencapai kesepakatan Perjanjian RCEP yang kredibel, memiliki peraturan fasilitasi perdagangan yang modern, dan menguntungkan secara komersial bagi seluruh negara peserta RCEP. 

“Berbagai isu masih belum dapat disepakati. Perundingan ini tidak mudah karena masing-masing negara mempunyai kepentingan serta kemampuan yang berbeda. Ada rambu-rambu perundingan RCEP (guiding principle) yang harus diikuti, namun kita tidak mungkin menyetujui perjanjian perdagangan bebas jika merugikan kepentingan kita,” tegas Mendag. 

Mendag menyampaikan, para Menteri mencatat dan mengapresiasi peran penting Indonesia dalam memimpin perundingan RCEP yang telah berlangsung sebanyak 18 putaran. “Seluruh negara peserta 

RCEP memberikan apresiasi kepemimpinan Indonesia selaku Ketua Komite Perundingan (Trade Negotiating Committee/TNC) karena kita mampu mengarahkan perundingan sehingga tercipta mekanisme yang memadai yang dapat digunakan dalam mengakomodasi kesulitan negara peserta RCEP dalam memenuhi komitmen RCEP nantinya,” jelasnya. 

Pada akhir Juli 2017 mendatang Komite Perundingan RCEP akan kembali melakukan pertemuan menindaklanjuti arahan para Menteri RCEP di Hyderabad, India. Para Menteri meminta Komite 

Perundingan RCEP bekerja keras bagi penyelesaian berbagai isu perundingan. Nantinya, hasil perundingan akan dilaporkan pada Pertemuan Menteri RCEP ke-5, bulan September 2017 di Manila. 

“RCEP dengan banyak negara yang terlibat di dalamnya tentu sangat besar artinya bagi investasi dan perdagangan kita. Tapi bisa berbahaya jika kita tidak berhati-hati dan melepas begitu saja sektor-sektor  sensitif kita sehingga kita menjadi pasar bagi mereka,” tegas Mendag Enggar. 

Para Menteri juga mengapresiasi Komite Perundingan RCEP yang secara intensif melakukan dialog dengan pemangku kepentingan yang mencakup perwakilan bisnis dan masyarakat sipil, hampir dalam  setiap Putaran Perundingan. (p/ab)