Uji Fisik dan Psikotest Atlet Sulsel, Ellong:Kita Butuh yang Bugar

By Abdi Satria


nusakini.com-Makasar-Sedikitnya 20 atlet dari 6 cabang olahraga menjadi penutup pelaksanaan tes fisik, tes kesehatan dan psikotest yang digelar marathon oleh Koni Sulsel sejak  Selasa (09/03) sampai Kamis (11/03) hari ini. Sesuai dengan jadwal yang tercatat dalam agenda kegiatan koni, seharusnya hanya 16 atlet yang terdaftar dari cabor menembak, senam, selancar angin, panahan dan angkat besi yang harus menjalani ujian fisik, namun ada tambahan 4 atlet dari cabang olahraga futsal yang tertunda uji fisiknya dihari kedua kemarin.

Berbeda dengan pelaksanaan uji fisik atlet dihari pertama dan hari kedua kemarin, yang berlangsung hingga malam hari, hari ketiga ini ke 20 atlet tersebut menjalani proses uji fisiknya hanya sampai siang hari sekitar pkl.13.00 wita dengan jumlah tahapan ujian yang sama. Mereka melakukan uji fisik, kesehatan dan uji psikologi dengan lancar dan terbit tanpa adanya gangguan cuaca ekstrem dan antrian panjang seperti dua hari sebelumnya. 

Pada tes pembuka diruangan kesehatan kantor koni sulsel, atlet ini menjalani indeks bahasa tubuh seperti pengukuran suhu tubuh, mengukur tekanan darah, tinggi badan dan berlanjut tes kebugaran yang mengukur detak jantung dan nadi menggunakan ekg (elektrokardiogram) yakni tes untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung menggunakan mesin pendeteksi impuls listrik. Test diruangan kesehatan ini diakhiri dengan pemeriksaan deformitas yakni mengukur kemampuan tubuh organ vital pada lengan, siku, paha, lutut dan tungkai kaki.

Usai menjalani tes kesehatan, atlet melanjutkan jalani sejumlah tes tambahan pada tes fisik diruang rapat kantor koni lantai dua, dimana atlet diwajibkan menjalani tes vertical jump (melompat lurus keatas) untuk mengukur kekuatan kaki yang dinilai dengan mengukur kemampuan lompatan, medicine ball (gerakan melempar dan menangkap bola) yang bertujuan meningkatkan kecerdasan gerak kinestika, horizontal jump dan half Squat jump untuk melatih kekuatan otot perut, lengan, punggung dan lengan dan gerakan split yang berguna untuk melatih kelenturan otot.

Tes fisik tak berakhir dilantai 2, namun berlanjut lagi diruang bimpres (bimbingan dan prestasi) dilantai satu, yakni tes untuk mengukur kecepatan reaksi tangan dan kecepatan reaksi kaki atlet. Penguji tes yang merupakan akademisi bergelar Doktor dari fakultas olahraga Universitas Negeri Makassar ini menguji kecepatan reaksi tangan dengan cara atlet menepuk tangan sekali sambil penangkap penggaris yang dilepaskan penguji, selanjutnya kecepatan reaksi kaki dilakukan atlet dengan menangkap penggaris yang dibuang oleh penguji menggunakan sebelah kiri/kanan kakinya. Tes kecepatan reaksi ini diukur berdasarkan jumlah angka yang tertera pada penggaris yang telah ditangkap oleh tangan/kaki, semakin tinggi angka tersebut maka ukuran reaksinya dianggap rendah.

Ketua panitia tes Syamsuddin Umar mengungkapkan, tes fisik ini merupakan test kali kesekian yang digelar koni, setelah tes fisik sebelumnya pernah digelar akhir tahun 2020 lalu yang hasilnya menjadi catatan penting bagi bimpres dan satgas PON Papua, untuk melakukan evaluasi dan monitoring terkait perkembangan kualitas atlet agar tidak terjadi penurunan kualitas. “Setelah ini kita akan melihat hasilnya dan mengukur kualitas atlet dari beberapa variabel seperti daya tahan otot, kekuatan, kecepatan, kelincahan dan daya tahan umum terkait apakah sesuai dengan program latihan cabor selama 3 bulan ini” jelas Syamsuddin Umar.

Sementara itu Ketua Umum Koni Sulsel, Ellong Tjandra berpesan kepada atlet agar terus menjaga staminanya selama proeses latihan dan uji fisik berlangsung, sebab penting untuk menjaga kualitas dirinya sebagai atlet yang punya tanggung jawab sebagai atlet berprestasi nasional kelak. “Bagi atlet yang kurang baik hasil testnya harus ditingkatkan, sedang yang hasil tesnya sudah bagus wajib dipertahankan bila perlu ditingkatkan’ kata Ellong. “Yang dibutuhkan itu adalah atlet dengan kualitas bugar tak cukup dengan kualitas sehat, sebab atlet yang bugar sudah pasti itu adalah atlet yang sehat” ujarnya.(rls)