Wagub Ariza Buka Sosialisasi Pemulihan Penyalahgunaan Narkoba TAMPPAN

By Al


nusakini.com - Jakarta - Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria membuka acara sosialisasi Taruna Mendampingi Pemulihan Penyalahgunaan Narkoba (TAMPPAN) di Ruang MH Thamrin, Blok B, Kantor Wali Kota Jakarta Barat

Kegiatan tersebut memprioritaskan pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.

"Hari ini, satu komunitas, TAMPPAN, yang membantu kita, bersama Pemprov DKI Jakarta dan Bank DKI, melakukan sosialisasi penyuluhan bagi para guru, kepala sekolah, masyarakat, untuk memastikan bahwa arahan kita agar para pelajar, generasi muda dapat terhindar dari penyalahgunaan narkoba," ucap Wagub Ariza.

Pemprov DKI Jakarta perlu memastikan para pelajar terhindar dari penyalahgunaan narkoba mengingat angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia terus meningkat.

Ariza yang juga Ketua Dewan Pembina TAMPPAN mengapresiasi sosialisasi ini. Menurutnya, penyalahgunaan narkoba di Indonesia adalah ancaman nyata yang membutuhkan penanganan serius dan mendesak. Bukan hanya dari pemerintah, tapi juga perlu keterlibatan semua warga.

Ia menyebutkan, angka pengguna narkoba dari kalangan generasi muda, yang notabene sebagai generasi penerus bangsa masih relatif besar. Jika tidak ditangani dengan serius, hal itu bisa berdampak kehancuran masa depan negara. Karena mana mungkin sebuah bangsa akan mencapai kejayaan, jika generasi penerus kecanduan narkoba.

Berdasarkan data prevalensi (pengguna) narkoba pada 2019-2021, jumlah penduduk usia 15-64 tahun yang terpapar narkoba, pada setahun terakhir meningkat dari 1,80 persen pada 2019, menjadi 1,95 persen. Jika total penduduk Indonesia dalam rentang usia 15-64 tahun berjumlah 187.513.456 juta jiwa, maka kurang lebih jumlah penduduk Indonesia yang terpapar narkoba sudah mencapai di atas 3,5 juta jiwa.

Ketua Umum TAMPPAN, Marwan Idris menjelaskan, peserta acara sosialisasi tersebut adalah sekolah-sekolah yang diwakili para kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. Ia mengatakan, TAMPPAN memiliki tujuan utama menghindarkan masyarakat, khususnya para pelajar dari peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

"Hampir di semua tempat narkoba hadir melalui berbagai cara. Memasukkan narkoba dalam mesin air, dalam tiang pancang, dan sebagainya. Masih banyak komponen masyarakat yang menolak narkoba," tandasnya.