Wamentan Sudaryono Nilai Sukoharjo Layak Jadi Percontohan Pertanian Nasional, Ini Alasannya

By Admin


nusakini.com, Sukoharjo - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menegaskan bahwa Kabupaten Sukoharjo memiliki potensi kuat untuk menjadi daerah percontohan, tidak hanya di Jawa Tengah (Jateng) tetapi juga di tingkat nasional. 

Menurut Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar, potensi tersebut didukung oleh capaian surplus produksi beras yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

“Sukoharjo ini dianugerahi tanah subur dan air yang melimpah. Dengan sedikit sentuhan teknologi, benih yang tepat, dan mekanisasi yang pas, kapasitas produksinya bisa meningkat berkali-kali lipat,” kata Wamentan Sudaryono usai melakukan Panen Padi di Desa Joho Kec. Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jateng, Senin ( 1/12/25).

Melihat hasil panen yang melimpah, Wamentan Sudaryono menantang para petani Sukoharjo untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) menjadi empat kali panen dalam 14 bulan. Menurutnya, strategi ini akan menjadi langkah strategis dalam meningkatkan produksi tanpa perlu membuka lahan baru. 

Tantangan tersebut pun disambut baik oleh para petani yang menyatakan komitmennya untuk mencapai target tersebut.

“Kalau kita bisa panen lebih banyak dalam setahun, artinya produksi naik, ekonomi bergerak, dan pendapatan petani ikut melonjak. Ini dampaknya bukan cuma ke Sukoharjo, tapi untuk Jawa Tengah dan Indonesia,” ujar Wamentan Sudaryono yang juga merupakan anak petani asal Grobogan, Jawa Tengah. 

Dalam dialog bersama para petani, Wamentan Sudaryono menegaskan surplus produksi yang telah dicapai menjadi bukti kuat bahwa Sukoharjo siap menjadi model pertanian modern, mulai dari hulu hingga hilir.

“InsyaAllah potensinya luar biasa. Karena itu saya sampaikan, Sukoharjo harusnya jadi percontohan Indonesia, bukan hanya untuk Jawa Tengah, tapi untuk seluruh daerah yang ingin mengembangkan pertanian modern,” tuturnya.

Kementerian Pertanian (Kementan) juga memastikan akan memberikan dukungan penuh, mulai dari benih unggul, alat dan mesin pertanian modern, teknologi irigasi, hingga pendampingan intensif bagi petani dan kelompok tani. 

Dukungan ini diperuntukkan bagi daerah-daerah yang tengah mengakselerasi peningkatan produksi pangan, termasuk Sukoharjo yang kini mencatat surplus beras dan berada di jalur untuk menjadi pionir transformasi pertanian Indonesia.

“Dengan kombinasi potensi alam, kerja keras petani, dan dukungan teknologi, Sukoharjo kini muncul sebagai salah satu daerah yang paling siap memimpin masa depan pertanian Tanah Air,” ucap Wamentan. 

Sementara itu, Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan menyampaikan apresiasi atas kehadiran Wamentan Sudaryono beserta jajaran Kementan dalam kunjungan kerja di Kabupaten Sukoharjo. Ia menyebut kehadiran pemerintah pusat merupakan bukti nyata komitmen dalam mendukung pembangunan pertanian di daerah.

“Panen raya ini bukan sekadar perayaan. Ini adalah momentum untuk merefleksikan dan mensyukuri keberhasilan para petani dan masyarakat yang telah bekerja dengan sabar, penuh dedikasi, dan terus menjaga lahan pertaniannya,”kata Bupati Etik. 

Ia menambahkan bahwa keberhasilan Sukoharjo tidak lepas dari kolaborasi seluruh pemangku kepentingan. Sinergi antara petani, pemerintah daerah, dan stakeholder baik pemerintah maupun swasta mendorong adopsi inovasi teknologi yang berdampak langsung pada peningkatan produksi.

Dalam laporannya, Bupati menegaskan bahwa Sukoharjo merupakan salah satu lumbung pangan utama di Jawa Tengah yang secara konsisten mencatat surplus beras. Pada tahun 2024, Sukoharjo berhasil mencatatkan surplus sebesar 142.553 ton, yang turut membantu memenuhi kebutuhan pangan daerah lain.

“Kami berkomitmen kuat untuk mempertahankan bahkan meningkatkan capaian produksi ini. Dengan dukungan pemerintah pusat, kami optimis Sukoharjo akan terus berkontribusi terhadap penguatan ketahanan pangan Jawa Tengah dan Indonesia secara keseluruhan,” tutup Bupati Etik. (*)