Yazd, Kota Kuno Gurun nan Anggun

By Admin


Oleh: Swary Utami Dewi

(Komunitas Immersiva, Pegiat Perhutanan Sosial, Board KBCF)

nusakini.com - Jalan-Jalan Virtual dari Komunitas Immersiva pada 29 April 2021 mengajak kita melongok sekilas kota kuno Yazd. Nurul dari Immersiva, yang memang menggemari wisata, beruntung sudah menjejak langsung kota di Iran ini. 

Hal yang paling membuat kota ini begitu terkenal dan penting sudah tentu karena keberadaan kuil api Zoroaster, yang disebut Atash Behram Yazd. Kuil api sendiri merupakan tempat beribadah bagi penganut kepercayaan Persia kuno ini. Dalam agama Zoroaster, api, bersama-sama air bersih, merupakan perwujudan kemurnian ritual. Nyala api tersebut selalu dijaga oleh para pendeta Zoroaster. Hingga kini, masyarakat di Yazd masih banyak yang setia memeluk agama nenek moyangnya ini. Mereka hidup berdampingan secara damai dengan penganut Islam di Iran.

Di Yazd juga ditemui sebuah masjid tua. Masjid agung ini dibangun oleh Ala’oddoleh Garshasb dari dinasti Al-e Bouyeh. Masjid, yang memiliki dua minaret sebagai penanda pintu masuknya ini, menurut para sejarawan, berdiri di atas kontruksi bekas kuil api yang dibangun zaman Sasanid. Arsiteknya mengadopsi gaya Azary, salah satu model arsitektur Persia. Mengingat begitu banyaknya peninggalan bersejarah di Yazd, kota ini ditetapkan UNESCO sebagai situs warisan budaya dunia.

Hal lain yang menarik tentang Yazd adalah kondisi geografisnya. Kota yang berlokasi di tengah dataran tinggi Iran ini, adalah wilayah gurun pasir. Mengingat kerasnya hidup di wilayah gurun, maka keberadaan peradaban manusia di sini menjadi catatan luar biasa. Yazd menjadi salah satu bukti kemampuan peradaban manusia kuno untuk bertahan hidup di tengah kerasnya alam.

Karena terletak di gurun, suhu menyengat pastilah sangat terasa dan cukup menyiksa. Namun Nurul menjelaskan di kota ini banyak ditemui penangkap angin (windcatcher). Windcatcher sendiri berbentuk sejenis menara tinggi, yang berfungsi sebagai sistem ventilasi di daerah beriklim panas dan kering untuk membantu pergerakan udara. Tujuannya untuk menciptakan kesejukan. Lazimnya kota di gurun yang berpasir, semakin tinggi windcatcher akan dinilai semakin baik karena menara itu makin tidak terpapar debu dan pasir.

Yazd yang cantik memang eksotik. Kunjungan virtual ini, meski sesaat, mampu memberikan kenangan yang membekas akan kota kuno ini.