Bea Cukai Gencarkan Sosialisasi Ekspor, Dorong Potensi Daerah ke Pasar Global
By Admin
nusakini.com, Jakarta, 17-04-2025 – Bea Cukai tingkatkan potensi ekspor komoditas unggulan daerah dan perluas akses pasar global bagi pelaku usaha lokal. Kali ini melalui dua satuan kerjanya, yaitu Bea Cukai Pantoloan dan Bea Cukai Pangkalpinang.
Bea Cukai Pantoloan bersama Badan Karantina Indonesia melaksanakan rapat koordinasi dan kunjungan lapangan untuk mendukung kegiatan ekspor durian Sulawesi Tengah, yang selama ini dikenal sebagai satu-satunya wilayah di Indonesia yang rutin mengekspor komoditas tersebut.
Kegiatan ini digelar di Gedung Polibu Utama Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, dihadiri oleh lintas kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Pertanian, Kemenko Pangan, Badan Pangan Nasional, Forkopimda, serta pelaku usaha dan asosiasi petani durian dari berbagai daerah di Sulawesi Tengah.
Dalam rapat tersebut, Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat Manaor Panggabean, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari misi pemerintah dalam mewujudkan kemandirian pangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui ekspor langsung ke negara tujuan, seperti Tiongkok, tanpa perantara negara ketiga.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan inspeksi lapangan ke tempat pengepakan durian di Kota Palu. Tujuannya adalah memastikan bahwa seluruh proses penanganan dan pengemasan durian telah memenuhi standar internasional yang ditetapkan oleh negara tujuan ekspor.
Sementara itu, Bea Cukai Pangkalpinang bekerja sama dengan TVRI Bangka Belitung menyelenggarakan talkshow Babel Expose dengan tema “Daun Ketapang: Peluang Ekspor dari Alam” pada 19 Maret 2025. Acara ini menjadi wadah edukasi ekspor bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah tersebut.
Talkshow ini turut menghadirkan pelaku UMKM sekaligus direktur PT Central Charcoal Babelindo, Lukman Nuhung, yang membagikan pengalaman dan peluang ekspor produk Daun Ketapang. Bea Cukai Pangkalpinang melalui Agung Hermawan, Pemeriksa Bea Cukai Ahli Pertama, menyampaikan pentingnya program Klinik Ekspor sebagai upaya mendampingi UMKM dalam proses ekspor.
Menanggapi dua kegiatan tersebut, Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, menyatakan bahwa kegiatan sosialisasi ekspor menjadi pilar utama dalam memperkuat peran Bea Cukai sebagai trade facilitator.
“Kami berkomitmen untuk hadir langsung di tengah pelaku usaha, baik di sektor pertanian seperti durian di Sulawesi Tengah maupun UMKM di Bangka Belitung. Sinergi yang dibangun ini merupakan bukti nyata bahwa Bea Cukai tidak hanya mengawasi, tapi juga mendampingi dan memfasilitasi,” ujar Budi. (*)