Catatan Redaksi: Waspada Predator Seksual Mengintai Anak Kita

By Admin


Kekerasan seksual pada anak menjadi sorotan media dan publik akhir-akhir ini. Sesungguhnya, fenomena itu ibarat ‘gunung es’. Relasi kekuasan dan sikap kultural patriarki menjadi batu sandungan”


CATATAN REDAKSI - MARAKNYA berita terkait kekerasan seksual pada anak akhir-akhir ini menjadi signal kuat demikian rentannya anak-anak kita terhadap perlakuan yang memilukan itu. Anak dalam aktifitasnya seakan tak memiliki jaminan rasa aman dan sewaktu-waktu bisa menjadi ‘santapan’ predator seksual bahkan di tempat yang selama ini dinilai paling mustahil terjadi.

Fenomena ini memang seperti sebuah ‘gunung es’. Hanya mencuat sedikit di permukaan. Selebihnya, jauh lebih dahsyat di bawah permukaaan dan tak terindentifikasi oleh media dan aparat hukum.

Para pakar psikologi sosial menyebut bahwa kekerasan seksual pada anak tidak bisa dilepaskan dari kultur kuat patriarki masyarakat serta adanya relasi kekuasaan yang melingkupinya. Bisa dikatakan seluruh kasus kekerasan seksual anak dilakukan oleh orang terdekat atau orang yang memiliki dominasi kekuasaan terhadap korban. Sikap takut dan diam menjadikan korban tak mampu bersuara menceritakan kisah pilunya.

Banyak korban akhirnya menderita trauma seumur hidup dan tak mampu lagi bertumbuh sebagai anak yang normal dalam masyarakat. Kehidupan yang dilaluinya hancur dan menyisakan luka yang tak tersembuhkan.

Memang sangat diperlukan bantuan media massa dalam membongkar perilaku bejat semacam ini. Media harus punya keberpihakan yang total terhadap korban.

Aparat hukum, pemerintah dan masyarakat sipil juga punya peran besar dalam membantu agar korban berani mengungkap kasus yang menimpanya. 

Perang melawan kekerasan seksual anak harus digaungkan dengan keras oleh semua pihak. Jangan ada lagi pelaku kekerasan seksual yang menganggap dirinya kebal hukum. Jangan biarkan predator seksual melenggang aman di hadapan anak-anak kita. Untuk kasus kekerasan seksual terhadap anak, hukum mati pantas dipertimbangkan. [Redaksi]