Ekspor ke Belanda, Ridwan Kamil: Kopi Jawa Barat Harus Menaklukkan Dunia

By Abdi Satria


nusakini.com-Cikajang-Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, berharap kopi-kopi asal Jawa Barat terus dikenal oleh masyarakat di dunia. Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, optimistis kopi Jawa Barat bisa menaklukan dunia.

"Jadi kita harus menaklukkan dunia dengan kopi-kopi kita, baik ekspor mentah, maupun lahir kafe-kafe seperti Starbuck milik Jabar di seluruh dunia. Ini sedang persiapan di Belanda dan Swiss. Jadi suatu hari saya yakin," kata Ridwan Kamil.

Emil mengatakan, ada beberapa alasan mengapa dirinya optimistis kopi asal Jawa Barat bisa mendunia. Pertama, Jabar merupakan salah satu daerah penghasil kopi pertama di Indonesia.

"Sejarah kopi di Indonesia itu di Jawa Barat. Dibawa oleh Pemerintah Kolonial Belanda, makanya ada Gunung Malabar. Malabar itu sebenarnya nama tempat di India. Namun oleh Pemerintah Kolonial dijadikan nama gunung di Indonesia, maka lahirlah Gunung Malabar," jelasnya.

"Ada pandemi di masa lalu, di mana kopi enggak laku. Kemudian diubahlah semua perkebunan kopi menjadi teh. Jadi semua perkebunan teh itu dulunya adalah kopi. Sekarang kopi lagi naik daun dibandingkan dengan teh," ujarnya menambahkan.

Di sisi lain, penjualan kopi ke beberapa negara juga semakin mudah dengan teknologi digital. Ini sejalan dengan Program Petani Milenial yang ingin membuktikan warga yang tinggal di desa pun bisa memiliki penghasilan seperti di kota.

"Senikmat-nikmatnya hidup itu tinggal di desa rezeki Jakarta, bisnis ke Amerika. Dulu tidak mungkin, tapi sekarang mungkin karena ada teknologi yang memudahkan," ujar Kang Emil.

Kopi Cikajang yang dilepas untuk ekspor ke Belanda merupakan produk hasil binaan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan PT Astra Internasional Tbk. Hingga saat ini, Pemprov Jawa Barat sudah mengekspor produk kopi mentah ke beberapa negara. Berdasarkan data Pusat Data dan Sistem Informasi (PDSI) Kementerian Perdagangan Tahun 2020 dan 2021, total nilai ekspor kopi Jawa Barat mencapai 16 juta dolar AS atau sekitar Rp 200 miliar. (mengacu kurs Rp14.300 per dolar AS ).

Beberapa negara yang sudah bisa ditembus oleh kopi Jabar diantaranya Rusia, Singapura, Belanda, Jerman, Inggris, Taiwan, Australia dan Arab Saudi. Emil mengatakan, Pemprov Jabar juga berencana membuka kedai kopi bernama Jabarano Coffee di beberapa negara. Saat ini, Jabarano Coffee baru dibuka di Melbourne, Australia.(Rep)