Ilmuwan Berusaha Melatih Toilet Sapi untuk Selamatkan Planet
By Nad
nusakini.com - Internasional - Jika kita bisa melatih anak untuk menggunakan toilet, maka kita juga bisa melatih sapi untuk menggunakan toilet. Itu adalah teori dari sekelompok peneliti di Jerman memutuskan untuk diuji, dalam upaya untuk mencari solusi terhadap kerusakan lingkungan akibat limbah ternak.
"Ada asumsi yang menyatakan hewan ternak tidak bisa mengendalikan pembuangan air besar dan air kecil mereka," ucap Jan Langbein, penulis dari penelitian yang dipublikasikan pada hari Senin (13/9).
Ternak sapi memproduksi sekitar 30-40 kg tinja dan 8 galon urine setiap harinya dan bebas membuang air besar dan kecil di manapun mereka mau. Namun, penyebaran kotoran mereka di tanah bisa memiliki pengaruh negatif untuk lingkungan.
Sektor agrikultur adalah sumber terbesar untuk emisi amonia, dan hewan ternak merupakan sebagian besar dari kontribusi tersebut, menurut peneliti pada sebuah press release. Mereka juga menyatakan di Eropa, 90% emisi amonia berasal dari sektor agrikultur.
Walaupun amonia yang diproduksi oleh kotoran sapi tidak secara langsung berkontribusi pada perubahan iklim, ketika kotoran tersebut bercampur tanah, ia berubah menjadi dinitrogen oksida, sebuah gas rumah kaca. Kotoran itu juga mengkontaminasi tanah dan saluran air.
Pertanyaan utama bagi Langbein, psikolog hewan di Research Institute for Farm Animal Biology (FBN) di Jerman, dan timnya adalah: "Mengapa (sapi) tidak bisa belajar menggunakan toilet? Hewan cukup pintar, dan mereka bisa belajar banyak hal," kata Langbein dalam sebuah pernyataan.
Tim ilmuwan dari FBN dan FLI di Jerman dan Universitas Auckland di Selandia Baru mulai melatih anak sapi menggunakan toilet, dalam proses yang mereka sebut "pelatihan MooLoo."
Pada pelatihan tahap pertama, sapi dimasukkan ke dalam jamban tertutup. Dan setiap kali mereka buang air kecil, mereka diberi hadiah berupa campuran elektrolit atau jelai yang dihancurkan.
"Begitu mereka diizinkan keluar, anak sapi akan pergi ke toilet untuk mendapatkan hadiah mereka, tetapi mereka segera mengetahui bahwa hanya ada hadiah jika mereka buang air kecil." ucap Neele Dirksen, penulis utama dalam penelitian tersebut.
Mereka juga mendorong anak sapi untuk menggunakan toilet dan membuat semacam "hukuman" untuk sapi-sapi yang buang air sembarangan, seperti memutarkan suara-suara yang menjengkelkan. Namun Langbein menyatakan hal tersebut tidak berguna dan akhirnya mereka menyiram sedikit air ketika sapi buang air sembarangan dan upaya itu cukup berguna.
Anak-anak sapi dilatih selama 45 menit setiap hari, dan setelah berlatih selama 10 hari, tim ini berhasil melatih 11 dari 16 anak sapi yang terlibat dalam eksperimen.
Hasil menunjukkan performa anak sapi setingkat dengan anak-anak saat berlatih menggunakan toilet, dan lebih pintar daripada anak yang masih sangat kecil.
Penelitian ini menunjukkan bahwa anak sapi bisa dilatih untuk menggunakan toilet, dan Langbein menyatakan ia berharap dalam beberapa tahun mendatang semua sapi akan bisa menggunakan toilet.