Indonesia-India Menjajaki Kerjasama Pengembangan Smart City

By Admin

nusakini.com-- Indonesia dan India akan melakukan penjajakan kerjasama dalam pengembangan smart city. Penjajakan kerjasama tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mempercepat pengembangan kawasan perkotaan di kedua negara.

Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rido Matari Ichwan dalam Workshop on Indonesia-India Smart City Cooperation sesi “Smart City Development: Planing, Policies, and Partnership” yang digelar Kementerian Luar Negeri di Jakarta, kemarin menyatakan siap untuk melakukan penjajakan kerjasama Indonesia-India dalam pengembangan smart city.

Ia berharap kerjasama yang akan dijalin dapat bermanfaat untuk percepatan mewujudkan smart city di kedua negara.

Menurutnya, saat ini Pemerintah Indonesia melalui BPIW Kementerian PUPR sedang mengembangkan Kota Cerdas Berkelanjutan untuk perkotaan-perkotaan di tanah air. Dengan konsepsi Kota Cerdas Berkelanjutan, setiap kota dalam melakukan pembangunannya perlu mengacu pada empat elemen dasar, yaitu kota itu harus aman, sehat dan berkeselamatan, kota itu harus estetik, bersih, berkarakter, nyaman, kota harus produktif dan efisien serta harus berkelanjutan.

Rido juga menjelaskan, dalam empat dekade terakhir (1970-2010) penduduk perkotaan di Indonesia meningkat drastis. “Dari 20 juta menjadi 120 juta jiwa, saat ini peningkatan jumlah penduduk perkotaan tersebut diperkirakan masih berlanjut,” katanya.

Selain itu, perkotaan juga menjadi konsentrasi populasi penduduk, baik ekonomi, interaksi sosial, budaya, dampak lingkungan dan dampak kemanusiaan. Terbukti, saat ini 74 persen kontribusi ekonomi datang dari perkotaan.

Rido menilai bahwa wilayah perkotaan saat ini sangat memerlukan pengembangan infrastruktur, pelayanan dasar, kecukupan air, pangan dan energi, perumahan layak huni, kesehatan, pekerjaan yang layak, maupun ruang terbuka hijau. “Dengan adanya konsepsi Kota Cerdas Berkelanjutan, diharap dapat menjadi solusi terhadap tantangan perkotaan di Indonesia,” ujarnya.

Rido menyatakan, pola pengembangan Kota Cerdas Berkelanjutan merupakan salah satu tema dalam pembangunan berbasis wilayah atau Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) yang dikembangkan Kementerian PUPR. “Di Indonesia ada 35 WPS dan masing-masing WPS memiliki tema pengembangan kawasan yang berbeda-beda, seperti Kota Cerdas Berkelanjutan, kawasan pariwisata, kota baru publik, kawasan industri, dan lain,” ucapnya.

Staf Ahli Menteri Pengembangan Kota, K V Pratap yang mewakili pemerintah India mengatakan, saat ini India telah menetapkan 100 potensi smart city dan yang telah berjalan ada sekitar 60 kota.

Pratap menyampaikan bahwa Smart City di India meliputi peningkatan suplai air, peningkatan suplai listrik, panen dengan air hujan, peningkatan kualitas sanitasi. “Fitur lainnya adalah meningkatkan kelangsungan hidup para pejalan kaki, manajemen transportasi, efisiensi energi untuk lampu jalan serta menjamin keselamatan masyarakat,” tuturnya.

Selain Kepala BPIW Kementerian PUPR dan Staf Ahli Menteri Pengembangan Kota, India, K V Pratap, dalam acara tersebut hadir juga General Manager Government Service PT Telkom Indonesia Yanto Setiawan, Vice Presiden Business Shapoorji India Bipil Gohil, Direktur ION Exchange Anil Manocha dan Kepala Bappeda DKI Jakarta Tuty Kusumawati. (p/ab)