Juventus Terancam Degradasi & Pencabutan Gelar Serie A

By ommed


nusakini.com - Asosiasi perlindungan hak konsumen Italia, CODACONS, mengklaim Juventus bisa didegradasi ke Serie B dan kehilangan gelar Serie A terakhirnya jika dinyatakan bersalah dalam kasus pemalsuan laporan keuangan dan manipulasi pertukaran pemain.

CODACONS terhubung dengan CONI, asosiasi Olimpiade Italia, dan presiden mereka, Marco Donzelli membahas soal investigasi terhadap Juventus.

Bianconeri dituduh melakukan pemalsuan laporan keuangan dan Donzelli membeberkan bahwa mereka bisa menerima sanksi berat.


"Sistem tuduhan ini sangat serius dan menyoroti bobroknya liga Italia yang terakhir," ujar Donzelli, dikutip dari Tuttomercatoweb.

"Juga karena dominasi Juventus amat kental beberapa tahun terakhir ini, yang akhirnya terhenti tahun lalu."

"Jika Juventus didakwa mendapatkan keuntungan atas klub-klub rivalnya secara ilegal dengan operasi seperti ini, maka keabsahan gelar Serie A terakhir mereka hangus dan, sebagai konsekuensinya, pihak federasi dan otoritas kompetisi pasar harus mengintervensi dan menjatuhkan sanksi kepada mereka yang bersalah."

"Di luar tanggung jawab individu, pihak klub tidak akan lepas dari hukuman."

"Oleh karena itu, dan demi melindungi ribuan fans, kami akan mengajukan komplain kepada lembaga Antitrust dan jaksa federal untuk mendegradasi Juventus ke Serie B dan mencabut gelar Serie A terakhir mereka yang dimenangkan di bawah bayang-bayang operasi yang berpotensi ilegal ini."

Selain pemalsuan laporan keuangan, Juventus juga diperiksa atas dugaan manipulasi pertukaran pemain.


Manipulasi yang dimaksud melibatkan pertukaran antara Miralem Pjanic dengan Arthur Melo dari Barcelona dengan keuntungan modal (capital gain) yang dikabarkan bernilai fantastis pada 2020.

Pertukaran Pjanic-Arthuer ini memiliki signifikansi khusus dari sudut pandang laporan keuangan.

Meski tak melibatkan dana transfer, Juve tetap mambayarkan selisih €12 juta kepada Barca (€72 untuk Arthur, €60 juta untuk Pjanic). Hal ini menghasilkan capital gain yang diwartakan sekitar €47 juta, dengan keuntungan bersih sebesar €41,8 juta setelah dikurangi biaya kontribusi solidaritas dan biaya tambahan. (gi/om)