KKLN Prodi Manajemen Bencana UNHAN RI Hadirkan Praktisi dan Peneliti Kebencanaan dari UniversitasTohoku Jepang

By Ahmad Rajendra


Nusakini.com--Bogor--Kegiatan Kuliah Kerja Luar Negeri (KKLN) pada Hari ke-3, Mahasiswa Program Studi Manajemen Bencana Fakultas Keamanan Nasional Universitas Indonesia yang mengusung tema “Disaster Risk Reduction for Building Disaster Resilient and Sustainable Societies During and Post Covid-19 Pandemic” dilaksanakan secara Online. Para peserta KKLN mendapat kuliah umum dari Takaku Izumi, Ph.D, selaku Direktur dari APRU Multi Hazard dan Associate professor dari International Research Institute of IRIDeS, Universitas Tohoku, Jepang. Kegiatan KKLN hari ke-3 ini diikuti oleh 36 peserta terdiri atas: 28 orang mahasiswa, 2 staff prodi, dan 6 orang dosen. 

 Di hari ke-2, kegiatan KKLN dibuka oleh Yanoveryarto sebagai MC dilanjutkan dengan sambutan dari Kolonel Sus Dr.Adi Subiyanto,S.Si.,M.Han selaku dosen Prodi Manajemen Bencana Unhan RI. Acara yang dimoderasi oleh salah satu mahasiswa Manejemen Bencana, Syafruddin Fathoni dibuka dengan pemaparan yang menarik dari Mrs. Izumi terkait dengan dokumen pedoman kebencanaan yang ada sampai hari ini. selama beberapa dekade, manajemen bencana mengalami beberapa perubahan prioritas aksi. Di tahun 1994, pedoman kebencanaan pertama dirilis dengan judul ‘Yokohama Strategy and Plan of Action for a Safer World’. 

Setelah bencana tsunami tahun 2004, konferensi dalam skala besar langsung dilakukan dengan output sebuah dokumen pedoman kebencanaan ‘Hyogo Framework for Action 2005-2015’ yang menekankan beberapa poin terkait kebencanaan, sebanyak lima poin prioritas yang mulai memfokuskan penanganan pada pengurangan resiko bencana dan keterlibatan berbagai pihak dalam penanganan bencana. Setelah 2015, dokumen lain terkait pedoman kebencanaan dirilis, yakni ‘Sendai Framework For Disaster Risk Reduction’. 

 Secara garis besar, Mrs. Takaku Izumi, Ph.D memberikan presentasi terkait ‘Build Disaster Resilient and Sustainable Societies’ kedalam beberapa pokok pembahasan, diantaranya tren kebencanaan, pedoman pengurangan resiko bencana global, kajian terkait tsunami dan gempa bumi di Jepang, serta proyek pengurangan bencana di Malaysia. Tren bencana, tepatnya bencana alam di dunia mengalami peningkatan yang sangat signifikan di tahun 2019 dibandingkan dengan tren bencana yang terjadi sekitar tahun 1990-an. Hal ini tidak terlepas dari isu perubahan iklim yang terjadi hari ini. Secara global, Mrs. Izumi juga menyoroti alokasi pendanaan pada tiap tahap bencana yang lebih terfokus pada fase tanggap darurat, dimana alokasi dana secara global mencapai 65%, padahal menurut Mrs. Izumi, pendanaan pada fase pengurangan resiko bencana merupakan sebuah investasi untuk mengurangi kerugian yang lebih besar di masa depan. Belajar dari bencana tsunami dan banjir bandang yang menimpa Jepang tahun 2011, saat ini salah satu kota yang terkena dampak terbesar, yakni Tagajo telah melakukan serangkaian strategi pengurangan resiko bencana berbasis komunitas, seperti membangun beberapa lapis pertahanan untuk mencegah gelombang tinggi seperti tsunami, mengembangkan kota tahan gempa, meminimalisir kerusakan akibat banjir, serta mengembangkan sistem tanggap bencana. 

Pemaparan materi berlangsung selama 75 menit diiringi sesi tanya jawab dengan durasi yang sama. Secara umum, materi yang disampaikan begitu atraktif dan memberikan banyak pengetahuan baru terkait program pengurangan resiko bencana yang menjadi fokus pembangunan berkelanjutan dan pembangunan ketahanan masyarakat hari ini. Sebagai penutup, Mrs. Takaku Izumi, Ph.D memaparkan program SeDAR Malaysia-Jepang yang dilaksanakan sejak tahun 2018. Program yang berfokus pada penguatan kapasitas pengurangan resiko bencana dan keamanan skala komunitas ini diinisiasi oleh APRU bekerja sama dengan JICA dan Universitas Teknologi Malaysia. Selanjutnya, rangkaian KKLN Prodi Manajemen Bencana Universitas Pertahanan Unhan RI akan dilanjutkan besok, pada Kamis, 16 Juni 2022 dengan pemaparan materi yang tidak kalah menariknya dari Mizan Bustanul Fuazy Bisri, Ph.D selaku asisten professor di Universitas Kobe.(rilis)