Parade Budaya Pukau Penumpang Pesawat di Bandara Soekarno Hatta

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta - Bandara Soekarno-Hatta menggelar parade budaya “Langgam Pancarona, Dahayu Nusantara”  akhir pekan yang mempertunjukkan beragam kesenian tradisional dan memukau para penumpang pesawat termasuk wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara.

Kesenian tradisional yang ditampilkan adalah Tari Sigeh Pengunten dari Lampung, Tari Kancet Papatai dari Kalimantan Timur, Tari Topeng dan alat musik Angklung dari Jawa Barat, Tari Kipas Pakarena dari Sulawesi Selatan dan Tari Cakalele dari Maluku.

Suasana semarak sangat terasa saat parade budaya digelar di Terminal 3, di mana penumpang pesawat termasuk wisnus dan wisman terlihat antusias, para penampil tari tradisional pun mengajak penonton berinteraksi, dan para petugas bandara serta tenant komersial turut memeriahkan parade budaya dengan menggunakan pakaian adat.

Kemeriahan parade budaya ini juga turut dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Direktur Marketing InJourney Maya Watono dan President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, yang pada satu kesempatan juga berinteraksi dengan para penampil kesenian dan pengunjung bandara.

Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan parade budaya di Bandara Soekarno-Hatta ini merupakan salah satu upaya melestarikan budaya bangsa sekaligus memberikan nilai tambah bagi pelayanan di bandara.

“Terus kita dorong airport kita menjadi etalase kebudayaan, kesenian dan musik indonesia. Kita punya kebudayaan yang luar biasa, musik yang luar biasa. Kita sebagai bangsa punya kultur, punya karakter. Ini yang kita jaga,” ujar Menteri BUMN.

Di sisi lain, Menteri BUMN juga menuturkan bahwa parade budaya ini merupakan salah satu upaya mendukung tumbuhnya perekonomian dan pariwisata nasional.

“Konteksnya, ekonomi kita mulai kembali. Penting sekali bagaimana memastikan bahwa kegairahan, kehidupan itu tumbuh setelah COVID-19,” ungkap Menteri BUMN.

Menteri BUMN juga mengapresiasi penyelenggaraan parade budaya “Langgam Pancarona, Dahayu Nusantara” di Bandara Soekarno-Hatta.

“Masyarakat Indonesia, wisatawan, para komunitas pekerja di airport bersuka cita dalam acara festival budaya hari ini. Kita bisa saksikan tadi ketika ada tarian, turis asing, turis lokal, semua yang ada di airport tersenyum, senang. Itu kehangatan yang harus kita jaga,” jelas Menteri BUMN.

Adapun pada gelaran kali ini, parade budaya menyapa penumpang pesawat yang tengah menunggu keberangkatan penerbangan di area boarding lounge, serta menyambut kedatangan penumpang pesawat termasuk wisman dan wisnus yang baru mendarat di hall kedatangan (arrivall hall).

Di tempat yang sama, Direktur Marketing InJourney Maya Watono menuturkan kegiatan festival budaya di sejumlah bandara akan dilakukan sekali dalam satu minggu secara rutin dan sekali dalam satu bulan dengan skala yang besar.

“Kita ingin bandara menjadi etalase budaya, memberikan pengunjung experience yang berbeda,” ujar Maya Watono.

Beragam budaya memunculkan cantiknya Indonesia

President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan Bandara Soekarno-Hatta adalah bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia sehingga memiliki peran penting dalam memperkenalkan berbagai kekayaan budaya nusantara.

“Bandara Soekarno-Hatta kembali menggelar parade budaya yang kali ini memiliki tema dan konsep ‘Langgam Pancarona, Dahayu Nusantara’ yang diartikan sebagai beragam budaya memunculkan cantiknya Indonesia.”

“Melalui parade budaya, wisatawan ketika datang di Bandara Soekarno-Hatta sudah bisa merasakan kentalnya budaya Indonesia. Parade budaya ini menjadi atraksi yang menarik bagi setiap orang yang menyaksikan, sekaligus memperkuat peran Bandara Soekarno-Hatta sebagai etalase budaya Indonesia,” ujar Muhammad Awaluddin.

Lebih lanjut, Muhammad Awaluddin menuturkan saat ini menjadi momentum untuk dapat menggelar parade budaya nusantara di bandara guna turut mendorong pemulihan sektor pariwisata nasional.

“Jumlah pergerakan penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta pada Juni 2022 rata-rata sekitar 120.000 orang/hari atau meningkat dibandingkan dengan Desember 2021 yang sekitar 80.000 orang/hari. Ada keinginan untuk melakukan perjalanan wisata di tengah masyarakat, sejalan dengan juga membaiknya penanganan pandemi. Ini waktu yang tepat untuk mengakselerasi pemulihan sektor pariwisata yang salah satunya kami dorong dengan mengenalkan ragam budaya nusantara di bandara,” ujar Muhammad Awaluddin. (rls)