Pemkot Yogya Galakkan Masyarakat Segoro Amarto dengan Kelola Sampah

By Admin


nusakini.com, - Pemerintah Kota Yogyakarta dipimpin Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo didampingi Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan, jajaran pemkot, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan BUMD mengadakan safari subuh di Masjid Al Mustagfirin di Kampung Winong, Prenggan Kotagede, Minggu(9/3/2025). Kegiatan itu menjadi ruang dialog masyarakat salah satunya terkait sampah. Pemkot Yogyakarta mendorong masyarakat semangat gotong royong agawe majuning Ngayogyakarta (Segoro Amarto) dalam mengelola sampah.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wadoyo mengucapkan terima kasih kepada Takmir Madjid Al Mustagfirin dan masyarakat di Kampung Winong Prenggan yang menerima kegiatan safari Pemkot Yogyakarta. Hasto mengatakan pemerintah jika tidak didukung masyarakat akan berat. Perkerjaan urusan dan kebutuhan masyarakat diselesaikan pemerintah sebagian dan sisanya karena peran gotong royong masyarakat.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo saat berdialog pada kegiatan Safari Subuh di Masjid Al Mustagfirin.

"Kami ndherek(ikut) titip gotong royong segoro amarto itu penting sekali. Jangan lupa kita tulung tinulung dengan tetangga-tetangga gandeng gendong segoro amarto" kata Hasto saat Safari Subuh di Masjid Al Mustagfirin.

Hasto bersama Wawan menargetkan menyelesaikan sampah di depo dalam 100 hari kerja. Menurutnya pengelolaan sampah kalau mengandalkan Pemkot Yogyakarta maka anggaran Pemkot Yogyakarta bisa habis semua untuk sampah. Mengingat mahal sekali biaya untuk membakar semua sampah dengan incinerator dan kondisi anggaran Pemkot Yogyakarta yang terbatas. Apalagi kebijakan Presiden Prabowo efisiensi anggaran. 

Hasto secara simbolos menyerahkan bantuan rehab masjid dari Pemkot Yogyakarta kepada Masjid Al Mustagfirin yang diterima Ketua Takmir.

Pihaknya menegaskan Kota Yogyakarta, Indonesia belum seperti Singapura dan negara maju lain, sehingga tidak bisa membakar semua sampah dengan incinerator. Oleh sebab itu gotong royong warga menggunakan kegiatan di lingkungan seperti bank sampah, ember tumpuk, biopori untuk mengurangi jumlah sampauh 

"Nyuwun (mohon) dukungan warga Kotagede saget (bisa) memanfaatkan sebaik-baiknya untuk mengurangi jumlah sampah yang ke depo," harapnya.

Hasto menyebut kebijakan Pemkot Yogyakarta dalam penanganan sampah dari rumah-rumah warga masing-masing tidak lagi membawa sampah langsung ke depo. Tapi diambil ke rumah-rumah oleh penggerobak yang membawa sampah ke depo. Hal itu agar tertib dan baik agar orang-orang tidak membuang sampah sembarangan dan secara pribadi tidak datang ke depo.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan menyerahkan secara simbolis donasi paket buku program bank buku dari Pemkot Yogyakart keapada Takmir Masjid Al Mustagfirin.

"Jika ada yang tidak mampu membayar iuran, maka bisa gotong royong ditolong. Saya akan berusaha ke DPR, retribusi sampah yang Rp 3000/kk, kecuali pengusaha mau saya hapuskan saja. Masyarakat bisa fokus gotong royong mengelola sampah di lingkungan," terang Hasto.

Sementara itu Ketua Takmir Masjid Al Mustagfirin, Pujiono mengucapkan terima kasih karena memilih Masjid Mustagfirin sebagai lokasi safari subuh Pemkot Yogyakarta. Dia menilai kegiatan itu menjadi pertemuan antara masyarakat dan pemimpin, sehingga digunakan para warga untuk berdialog. Beberapa warga menyampaikan aduan dan pertanyaan antara lain penanganan sampah, minuman keras dan lampu penerangan jalan umum. 

Masyarakat Kampung Winong berdialog saat safari subuh Pemkot Yogyakarta di Masjid Al Mustagfirin.

"Kondisi sampah penggerobaknya sudah ada. Dari kemantren, kelurahan kita rapat disampaikan 1 Maret mulai sistem penggerobak. Tapi di depo Lapangan Karang belum menerima penggerobak," tutur Ketua RW 3 Kampung Winong, Jumanto Catur menyampaikan keluhan.

Menanggapi hal itu Hasto langsung meminta Sekda Pemkot Yogyakarta Aman Yuriadijaya yang juga hadir dalam safari Subuh untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat bersama dinas terkait. Baik persoalan sampah maupun penerangan jalan umum. (*)