Pengusaha Jerman Utara Minati Sektor Maritim Indonesia

By Admin

nusakini.com--Perkembangan terkini dan peluang kerjasama di bidang kemaritiman Indonesia, khususnya pada 3 sektor utama di pelabuhan, galangan kapal dan pelayaran nasional, telah mendapatkan respon yang sangat positif dari kalangan pelaku usaha di kawasan Jerman Utara.

Tidak kurang dari 100 peserta dari perwakilan perusahaan yang bergerak di bidang pelabuhan, industri galangan kapal dan komponen pendukungnya serta pelayaran internasional, baik dari Jerman maupun dari Malaysia dan Singapura, mengambil bagian dalam seminar dengan tema 'Indonesian Maritime Strategy on Ports, Shipbuilding and Shipping Lines' yang berlangsung awal pekan ini di Handelskammer (KADIN) Hamburg.

Kegiatan Indonesian Maritime Strategy diinisiasi oleh KJRI Hamburg dan didukung oleh KADIN Hamburg, Asosiasi Bisnis Jerman - Asia Pasifik (Ostasiatischer Verein e. V./OAV), Asosiasi Industri Galangan Kapal Jerman (Verband für Schiffbau und Meerestechnik / VSM) dan Asosiasi Ahli Kemaritiman Jerman (Verband Deutscher Schiffahrt-Sachverständiger / VDSS). Hadir juga pada seminar tersebut para pemangku kepentingan di bidang kemaritiman Jerman dan Indonesia. 

Direktur Kerjasama Internasional KADIN Hamburg, Corinna Nienstedt, menyampaikan bahwa dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, KADIN Hamburg senantiasa berkolaborasi dengan KJRI Hamburg untuk mengadakan berbagai kegiatan seminar di bidang kemaritiman guna mendorong peningkatan peluang kerjasama bisnis antara Indonesia dengan Hamburg.

Kesesuaian antara antara fokus pengembangan pembangunan Indonesia jangka menengah di bidang infrastruktur kemaritiman dengan keunggulan yang dimiliki Hamburg di bidang yang sama diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan dari kedua pihak. 

Dalam sambutan pembukaannya, Konsul Jenderal RI Hamburg, Sylvia Arifin, menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang sangat baik dari stakeholders terkait di kawasan Jerman Utara terhadap kebijakan pembangunan Indonesia di bidang kemaritiman dalam 2 tahun belakangan ini. Seminar 'Indonesian Maritime Strategy on Ports, Shipbuilding and Shipping Lines' dilaksanakan dengan melihat posisi Kota Hamburg yang sangat dikenal dengan kapasitas maritimnya.

Hamburg telah menjadi tuan rumah dari perhelatan kegiatan sektor maritim tingkat internasional, yaitu International Association of Ports and Harbors (IAPH) 2015 dan pameran industri maritim terbesar di dunia, Shipbuilding, Machinery and Maritime Technology (SMM) 2016.

Memanfaatkan kedua momentum itu, KJRI Hamburg melihat peluang yang sangat baik untuk mendekatkan pemain-pemain utama di sektor kemaritiman Jerman Utara dengan kalangan terkait dari Indonesia. Kegiatan seminar tersebut diharapkan dapat menjadi wadah komunikasi intensif antar pelaku usaha Indonesia dan Jerman di 3 bidang kunci maritim dimaksud.

Managing Director KADIN Indonesia dan Jerman (EKONID), Jan Rönnfeld, memberikan paparan pengenalan singkat terkait potensi maritim Indonesia. Secara umum, perekonomian Indonesia telah menunjukkan kinerja ekonomi yang cukup baik dan memiliki outlook ke depan yang cukup optimis terlihat dengan hasil respon kepuasan kalangan usaha Jerman yang melakukan bisinis di Indonesia. 

Terkait bidang investasi sektor kemaritiman Indonesia, Direktur Perencanaan Promosi, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Natalia Ratna Kentjana, memaparkan berbagai langkah terobosan dan insentif yang telah dijalankan Pemerintah RI untuk memperbaiki kemudahan berinvestasi di sektor terkait di Indonesia, seperti layanan One-Stop-Services (OSS), layanan perizinan investasi 3 jam, berbagai paket stimulus ekonomi kemaritiman dan insentif pajak terkait.

Selain itu, dijabarkan pula secara umum berbagai proyek tol laut yang saat ini sedang berjalan dan terbuka bagi investor asing untuk turut berpartisipasi dalam proses realisasinya. Bupati Karimun, Aunur Rafiq, berkesempatan mengundang para investor asal Jerman untuk melakukan pengembangan usaha di Kepulauan Karimun mengingat kabupaten Karimun memiliki lokasi yang sangat strategis di selat Malaka dan memiliki Kawasan Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas Karimun. Ajakan Bupati Karimun tersebut juga didukung oleh Direktur Kawasan Timur Oiltanking GmbH, Jan Willem van Velzen, yang telah melakukan investasi yang signifikan di bidang industri perkilangan pada kawasan Karimun. 

Sesi paparan juga menghadirkan narasumber utama dari Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT. Pelindo I (Persero), Iman Achmad Sulaiman, yang menerangkan secara singkat peranan otoritas pelabuhan tersebut dalam pengelolaan pelabuhan di Indonesia.

Saat ini PT. Pelindo I tengah melakukan pengembangan pada Pelabuhan Belawan yang merupakan pelabuhan utama di kawasan barat Indonesia dan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung yang akan menjadi Integrated-Modern Industrial Gateway Port dalam kurun waktu tahun 2015 - 2023. Port Development Strategy Hamburg Port Authority, Ingo Fehrs, berkesempatan memberikan pengenalan umum terkait peranan Pelabuhan Hamburg sebagai tulang punggung perekonomian di kawasan dengan share penanganan logistik di kawasan Eropa Timur dan Skandinavia mencapai 80%. 

Ketua Umum Ikatan Perusahaan Produsen Kapal & Sarana Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO), Eddy K. Logam, menyampaikan bahwa kebutuhan pengadaan armada perkapalan di Indonesia saat ini menunjukkan trend yang positif. Di sisi lain, kapasitas industri galangan kapal nasional saat ini masih memiliki beberapa keterbatasan, baik dari segi regulasi, pendanaan maupun ketersediaan industri komponen dan teknologi pendukung.

Di sinilah letak potensi kerjasama yang diharapkan dapat diisi oleh kalangan pelaku industri galangan dan komponen perkapalan Jerman. Ketua umum Indonesian Shipowners' Association (INSA), Carmelita Hartoto, memberikan penjelasan komprehensif terkait peranan asosiasi tersebut dalam peningkatan kapasitas penanganan logistik laut di kawasan Indonesia, khususnya terkait upaya penurunan biaya logistik antar pulau. 

Seminar 'Indonesian Maritime Strategy on Ports, Shipbuilding and Shipping Lines' ditutup dengan sesi panel yang menghadirkan pembicara dari Ketua Umum IPERINDO; President Director PT. Humpuss Intermoda Transportasi Tbk, Theo Lekatompessy; Penasehat Association of German Shipbuilding and Ocean Industries (VSM), Christian Schneider, Dipl.-Ing; dan Managing Director MWP GmbH, Dr. Martin Makait.

Sesi tersebut dimoderatori oleh Ketua Asosiasi Ahli Kemaritiman Jerman (Verband Deutscher Schiffahrt-Sachverständiger / VDSS), Bernd Holst. Kegiatan seminar ditutup dengan kesimpulan umum disampaikan oleh Thomas Cremer dari Peter Cremer Holding GmbH & Co. KG dan Board Member / Head of Country Committee Indonesia, German Asia-Pacific Business Association (OAV). (p/ab)