nusakini.com - Internasional - Presiden panitia penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo pada hari Senin (6/9) mengatakan ia bangga terhadap Jepang yang bisa menjadi tuan rumah ajang olahraga dunia tersebut, walaupun memiliki banyak rintangan akibat pandemi COVID-19.

• Sekitar 400 Juta Serangan Siber Berusaha Dilakukan saat Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020
• Osaka akan Gunakan Tempat Tidur Olimpiade untuk Pasien COVID-19
• Wisma Atlet Jepang Tutup, Total Infeksi Tokyo 2020 878 Kasus
• Logo Paralimpiade Dicopot dari Teluk Tokyo
• Leani Ratri Oktila Sumbang 2 Emas dan 1 Perak untuk Indonesia di Paralimpiade Tokyo

Berbicara dalam konferensi pers satu hari setelah Paralimpiade berakhir, Seiko Hashimoto mengatakan panitia mampu menyelenggarakan Pertandingan Tokyo, yang sempat ditunda satu tahun, tanpa masalah yang besar dan memastikan keselamatan semua partisipan dan masyarakat Jepang.

Namun ia mengaku tidak bisa mengatakan penyelenggaraan ini 100 persen sukses karena tidak bisa mengadakan setiap pertandingan secara komplit, karena tidak adanya penonton dalam beberapa pertandingan.

Olimpiade dan Paralimpiade diikuti oleh sekitar 15.000 atlet dari seluruh dunia, namun mereka harus menghadapi banyak aturan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Sebagian besar kompetisi diselenggarakan tanpa penonton di stadion-stadion yang terletak di Tokyo dan prefektur-prefektur lain. Para atlet tidak diizinkan keluar dari wisma atlet dan lokasi pertandingan, lalu atlet luar negeri harus segera meninggalkan Jepang setelah babak final.