Rumah Quran Ibnu Qudamah Gelar Rapat Perdana untuk Cetak Generasi Qurani

By Ahmad Rajendra


Nusakini.com--Makassar--Rumah Quran Ibnu Qudamah menggelar rapat perdana, untuk meluaskan manfaat dan mencetak generasi qurani melalui bacaan dan hafalan.

Guna mewujudkan hal itu, Rumah Quran Ibnu Qudamah membuka peluang bagi generasi muslimin serta muslimah yang ditujukan bagi anak dengan jenjang pendidikan SMP/Sederajat. 

Tahun ini merupakan program perdana yang dimulai fokus membina santri dengan total 10 orang penerima manfaat beasiswa. Rapat perdana dilaksanakan di Markaz Rumah Quran Ibnu Qudamah, Jl. Takalar 1 Blok J No.88, Perumnas Sudiang Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Lebih tepatnya di belakang Masjid Al Hijrah. Sabtu, 2 Juli 2022.

Rumah Quran Ibnu Qudamah menyelenggarakan Tahfizh Quran (menghafal), Tahsin Al Quran (Memperbaiki Bacaan) dan Tahsin Tilawah Orang Dewasa.

Ustad Syafaruddin dalam pembukaannya mengatakan bahwa bahasa tersulit di dunia adalah bahasa Al Quran. Kenapa, karena salah sedikit saja penyebutannya maka berbeda artinya. 

"Muhammad Husain Al Habsy dari Jordania umur 5 tahun sudah hafal 30 juz, selanjutnya dari tanah air, Muhammad Yusuf asal Pangkep umur 12 tahun hafal 30 juz," sebutnya.

Lebih jauh Ustad Syafaruddin menjelaskan Al Quran itu bisa dihafal karena sudah ada dalam tubuh manusia. Allah SWT membagi 3 bagian, yakni 10 juz mulai kepala sampai leher, 10 juz leher hingga pusar dan 10 juz lagi pusar sampai kaki yang dibingkai dalam 3 kul, Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas.

Dia berpesan kepada anak-anak didik Rumah Quran Ibnu Qadamah (RQIQ) Perumnas Sudiang agar memperbaiki bingkainya dahulu supaya kalau menghafal Al Quran tidak gampang hilang.

"Orang menghafal Quran itu gampang, menyimpannya itu yang susah, karena tidak dipasang bingkai. Anak-anak yang menghafal 30 juz, kelak bapak dan ibunya di akherat akan diberi Mahkota oleh Alloh SWT," tutup Ustad Syafaruddin.

Sementara, Ustad Sudarwin mengatakan menghafal di Rumah Quran Ibnu Qadamah tidak dipungut biaya apapun, alias gratis, walau demikian sekiranya ada orang tua santri yang mau mendonasikan dalam bentuk apa saja, tidak masalah. "Kami tetap menerimanya," singkat Ustad Sudarwin.

"Memang tujuan utama berdirinya Rumah Quran ini agar supaya anak-anak muslimin semakin banyak yang bisa mempelajari dan membaca Al Quran dengan baik, mempelajari dan menghafal Al Quran dengan baik sesuai kaedah tajwid yang ada, dan juga bisa mempertahankan hafalannya, ini yang menjadi tujuan utama kami," ujar Darwin sapaan akrab Ustad Sudarwin.

"Rumah Quran ini namanya Ibnu Qadamah, lembaga yang dibuat dengan tujuan menjadikan anak-anak kaum muslimin bisa membaca dan menghafal Al Quran dengan tidak terlalu terbebani oleh biaya. "Karena selama ini ada banyak keluhan bahwa menghafal Al Quran itu terkendala oleh biaya," tuturnya kepada media. Sabtu, 2 Juli 2022.

"Anak yang kita didik disini agar betul-betul bisa memperbaiki bacaan Al.Quran, setelah bagus bacaannya sesuai kaidah tajwid yang ada baru diperbolehkan lanjut menghafal Al Quran," terangnya lanjut.

Lanjutnya, kita punya semboyan Tahsin, Qabla Tahfidz, maksudnya perbaiki bacaannya sebelum menghafal Al Quran, ketika sudah bagus bacaannya lanjut ke hafalan Quran.

"Maka harapannya anak-anak ini bisa kuat hafalannya, agar setelah itu tidak hilang hafalannya, itulah yang menjadi tujuan dan cita-cita kita di Rumah Quran Ibnu Qudamah ini, beber Ustad Sudarwin.

"Kita juga berharap kerjasama yang baik, bersinergi dengan orang tua santri dalam hal ini saling memberi dukungan agar proses belajar dan mengajar disini berjalan dengan baik. Kegiatan menghafal juga berjalan baik kita juga menargetkan anak di tahun pertama ini 20 orang dan sekarang sudah mendaftar dan dinyatakan diterima kurang lebih 12 orang, sebagian dari anak-anak didik kami sekolah formal sebagian juga memang fokus untuk menghafal di Rumah Quran Ibnu Qudamah," kata pendiri rumah Tahfidz Quran ini.(rilis)