Indonesia terkenal akan obat herbalnya atau yang akrab disebut jamu. Dan bila berbicara soal jamu, tentu tidak bisa dilepaskan dari Jamu Jago. Jamu Jago termasuk salah satu perusahaan jamu tertua di Indonesia yang didirikan pada tahun 1918 oleh Phoa Tjong Kwan aka T.K Suprana dan istrinya Tjia Kiat Nio atau "Mak Jago". Ketika itu Jamu Jago dirintis dari toko jamu kecil di Wonogiri, Jawa Tengah.
Perusahaan jamu dengan logo khas ayam jantan berwarna hitam, putih, merah, dan kuning ini membuat produk jamu terkenal luas di seluruh Indonesia. Bahkan, jamu-jamu prosuksi termasuk yang pertama mencicipi pasar luar negeri, seperti Malaysia, Jepang, Australia, hingga Kanada.
Selama empat generasi, prosuk-produk yang dihasilkan Jamu Jago sangat bervariasi dengan total 138 macam jamu. Setidaknya ada 10 produk yang paling terkenal, yakni Jamu Buyung Upik (Jamu anak-anak), Jamu ESHA (Jamu laki-laki), Basmingin Flu (Jamu modern untuk flu), Basmurat (jamu modern bentuk cair untuk asam urat), Sayuri (suplemen sayuran bentuk minuman instan), Purwoceng (jamu khusus laki-laki untuk menunjang energi dan vitalitas), Narwastu Aroma Therapy, Purwoceng Xtra (Ramuan herbal untuk mengatasi ejakulasi dini dan disfungsi ereksi), Beberoosie (Cream Telon), dan Sarirapat.
Sampai saat ini, Jamu Jago sudah berjalan hingga empat generasi 'Suprana'. Direktur Utama Jamu Jago dipegang oleh Ivana Suprana.