Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Drs Abdul Rahman Baso merupakan sosok polisi yang tegas dan humanis. Contohnya, saat menghadapi demo di depan Gedung Sate yang menjadi pusat pemerintahan di kota Bandung. Alih-alih menyiapkan pasukan untuk "siap tempur", dia justru memerintahkan sekitar 1.500 aparat gabungan dari Dalmas Polda Jabar, Dalmas Polrestabes Bandung, serta Pasukan dari Satbrimobda Jabar menenangkan diri, lalu duduk bersimpuh dengan barisan yang teratur, dan lalu berzikir melantunkan kebesaran Allah SWT.
Dia sadar akan tugas dan risiko yang ditempuh, dan dia juga tahu siapa yang ada di hadapannya. Sehingga tidak mungkin Baso menyerang adik, rekan dan saudara sendiri.
Rupanya pendekatan ini sangat ampuh, seperti yang diberitakan, pada awalnya dalam kondisi saling berhadapan, demonstran dari kalangan mahasiswa berupaya memancing emosi aparat keamanan yang berjaga. Para pendemo yang berasal dari Gema Keadilan dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sontak terdiam dan terperangah. Suasana damai pun tercapai, penyampaian aspirasi tetap dilakukan oleh para pendemo, namun tidak ada aksi anarkis yang terjadi.
Sebagai Kapolrestabes Bandung, dia minta agar seluruh masyarakat mewaspadai teroris masuk ke Kota Bandung. Kota Bandung salah satu tujuan kelompok teroris terbukti dengan adanya beberapa kasus teror dan tertangkapnya teroris.