Ahmad Makkie adalah Budayawan yang pernah menjabat menjadi Bupati Tapin periode 1983-1993, menggantikan pendahulunya, Said Alwi Al Musawwa. Saat ini, ia menjadi anggota DPR RI periode 2009 – 2014.
Ahmad Makkie sangat menggemari seni. Selama hidupnya, ia gemar menekuni seni teater dan seni membaca AlQuran. Kegemarannya yang satu ini menjadikannya Qari Terbaik mewakili Kalimantan Selatan dalam sebuah Konferensi Islam Asia Afrika.
Kegemarannya pada seni mengenalkannya pada DKD Kalimantan Selatan. Makkie aktif dalam organisasi ini berawal dari partisipasinya di Pekan Kesenian di Amuntai pada tahun 1971.
Karir politiknya diawali dengan menjadi Ketua KNPI Kalsel pada tahun 1979, dan sejak saat ini ia lebih banyak mencurahkan perhatiannya pada bidang politik dan kepemudaan, dibandingkan dunia seni yang sempat membesarkan namanya.
Pada tahun 1983, ia diangkat menjadi Bupati Tapin karena figur kepemimpinannya yang memang mencolok, di samping juga kepopulerannya sebagai seorang qari. Selama sepuluh tahun bertugas di daerah tersebut, sepertinya jiwa seniman dalam diri Makkie kembali tumbuh. Ia justru terpanggil untuk mengembangkan seni tradisional seperti lagu-lagu daerah dan Musik Panting.
Berkat usahanya yang gigih memperjuangkan kesenian daerah, pada tahun 1987 atas usul DKD Kalsel, Gubernur Kalimantan Selatan memberinya penghargaan sebagai Pembina Seni.
Meski tak lagi menjabat sebagai Bupati, namun karya Makkie hingga kini masih lekat dengan warga Kabupaten Tapin. Bagaimana tidak? Setiap Peringatan Hari Jadi Kabupaten Tapin, lagu Hari Jadi Kabupaten Tapin yang berjudul Bastari dan lagu Delapan Sukses yang dimainkan dengan Musik Panting adalah merupakan ciptaan H. Ahmad Makkie selalu dikumandangkan.
Pada Musyawarah Seniman III tahun 199, Makkie terpilih kembali sebagai Ketua Dewan Kesenian Daerah Kalimantan Selatan untuk kedua kalinya. Selain menyandang posisi ketua DKD Kalsel, ia juga aktif di berbagai organisasi: Badan Kerjasama Pondok Pesantren, Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an, BAZIS, GUPPI, Majelis Ulama Indonesia, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, Lembaga Budaya Banjar.
Tak hanya organisasi kemanusiaan, Makkie juga aktif di berbagai yayasan yang bergerak di bidang pendidikan, antara lain : Yayasan Mu'awanah Rantau, Yayasan Pondok Pesantren Bustanul Ma'mur, Yayasan Pondok Pesantren RAKHA Amuntai, yayasan ORBID ICMI, Yayasan Khadimul Ummah, Anggota Dewan Penyantun di IAIN dan UNISKA (Universitas Islam Kalimantan Syekh Muhammad Arsyad Albanjari).