Andrew Darwis, adalah pendiri dan pengembang situs Kaskus. Dia mendirikan Kaskus pada 6 November 1999. Ide awal pendirian kaskus datang semasa ia bersekolah di Amerika Serikat. Saat itu, pria pendiam ini memang menimba ilmu di Art Institute of Seattle, dengan mengambil spesialisasi bidang multimedia & web design.
Ketika itu ia ditugaskan dosennya untuk membuat program dari free software, dari situ kemudian muncul ide membuat website dengan nama Kaskus. Nama kaskus yang ia pilih berasal dari singkatan kasak kusuk. Awalnya, situs ini ia tujukan sebagai wadah untuk warga Indonesia yang tinggal di luar negeri untuk bercengkerama. Andrew dan dua rekannya membuat portal berisi berita dan informasi tentang Indonesia. Langkah ini untuk sebagai penawar rasa rindu akan tanah tanah air.
Pada awal mula pendiriannya, pertumbuhan kaskus bisa dibilang sangat lambat. Kesulitan terbesar dalam pengembanan kaskus saat itu ialah menggaet pengguna internet untuk bergabung. Andrew menuturkan, bahwa dalam satu minggu saja mereka hanya mampu mengundang paling banyak tiga orang. Kondisi itu bertahan selama mereka sekolah dan bekerja di AS. Melihat kondisi tersebut, pria yang akrab dipanggil mimin (plesetan dari kata admin) oleh user kaskus ini sempat tak yakin, kalau kaskus dapat dijadikan ladang bisnis yang menggiurkan.
Namun seorang kawan, Ken Dean Lawadinata berhasil meyakinkan Andrew untuk berjuang membesarkan Kaskus. Akhirnya, pemuda yang pernah bekerja di situs internasional lyrics.com ini pun setuju dan memusatkan konsentrasinya pada situs yang didirikannya tahun 1999 bersama rekannya, Budi dan Ronald.
Perjalanan Andrew merintis kaskus tidak berjalan mulus begitu saja. Server yang dimiliki kaskus waktu itu sering down. Karena tidak memiliki cukup karyawan, Andrew harus turun tangan sendiri memperbaikinya.
Selain itu, Pria yang sempat mengenyam bangku Universitas Bina Nusantara selama satu tahun ini, harus bersusah payah membangun image kaskus yang sempat lekat dengan pornografi. Ya, sebelum disahkannya UU ITE yang membatasi peredaran materi pornografi, kaskus sering dijadikan ajang tukar konten cabul oleh penggunanya. Mereka membagi kegemerannya tersebut dalam satu sub forum khusus bernama BB 17 (buka-bukaan 17 tahun). Namun hal itu tak berlangsung lama, karena Andrew dan tim kaskus sepakat untuk berubah dan menampilkan kelebihan lain dari kaskus sebagai situs yang bermanfaat.
Menurut Andrew, situsnya tersebut saat ini memiliki forum andalan yang paling diminati, yaitu the lounge dan FJB (Forum Jual Beli). Sesuai namanya, The Lounge diperuntukkan sebagai ajang bersantai dan bertukar informasi sesama pengguna. Sedangkan di FJB, pengguna bisa berbisnis dan menawarkan barang dagangan mereka kepada pengguna lainnya. Selain kedua sub forum di atas, kaskus mempunyai lebih dari 50 sub forum lainnya. Intensnya komunikasi yang dibangun para member kaskus membuat mereka banyak memunculkan istilah yang berlaku di antara mereka, seperti cendol, pertamax, maho, jebakan betmen, newbie dan banyak lagi. Tak jarang, istilah tersebut merambah ke dunia nyata dan menjadi tren di kalangan anak muda.
Saat ini, kaskus menjadi salah satu situs terbesar di Indonesia. Situs pemeringkat Alexa.com mencatat kaskus berada di peringkat 11 situs yang paling banyak diakses di Indonesia. Sedangkan di level internasional, kaskus masuk jajaran 352 besar dunia. Berbagai macam penghargaan telah diraih situs yang berada di bawah bendera PT Darta Media Indonesia ini. Sebut saja misalnya, The best Indonesian Communities versi Alexa.com dan Wikipedia (2005, 2006), Oleh Microsoft : KASKUS Web Site that recognized as Indonesia Inovative Top Web Site (2008), Oleh Indosat : KASKUS - The Online Inspiring Award (2009), Oleh Presiden RI : KASKUS - The Big Place Market (2012).
Eksistensi kaskus adalah sebuah fenomena masa kini. Dengan menyediakan ruang kebebasan untuk berekspresi, kesetaraan dalam berpendapat, efisiensi dalam berbisnis, dan keluasan cakrawala pengetahuan, membuat keberadaan Kaskus dianggap sebagai manifestasi dari gaya hidup modern.