Drs.Antony Zeidra Abidin adalah seorang politikus Indonesia. Antony menamatkan sekolah dasar di SDN I Bangko, Jambi, SMP (SMPN 4) di Kota Jambi dan lulus di SMA Negeri V Jakarta Tahun 1971. Beliau lalu kuliah di Fakultas Ilmu-ilmu Sosial Universitas Indonesia (sekarang FISIP UI), dan menamatkan pendidikannya pada tahun 1979.
Antony sudah terlibat dengan aktivitas gerakan sejak ia masih duduk di bangku SMA. Ia terdaftar dalam Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) pada kurun waktu 1966-1970 dan kemudian menjadi Ketua Ranting Pelajar Islam Indonesia (PII) Kampung Bali di tahun 1968-1970. Selanjutnya Antony menjabat sebagai Pengurus PII cabang Tanah Abang. Melalui PII inilah, Antony pertama kali mendapatkan pelatihan dasar organisasi.
Antony dikenal sebagai Aktivis Mahasiswa Universitas Indonesia semasa kuliah. Ia menjadi anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sejak tahun 1970. Ia juga mendirikan dan menjadi Pemimpin Umum Majalah TEMA FIS-UI (1971-1974) dan menjabat sebagai Pemimpin Umum Majalah Prohumanika FIS-UI (1972-1974). Antony terpilih menjadi Anggota MPM-UI (1975-1976) serta menjabat sebagai Ketua HMI Komisariat FISIP UI di tahun yang sama. Antony menjadi Pendiri serta Pemimpin Umum Surat Kabar Kampus-Universitas Indonesia (SKK-UI) SALEMBA. Surat Kabar kampus UI yang beredar luas di berbagai kota ini dua kali dibredel pemerintah Orde Baru. Pada tahun 1977-1980, Antony tercatat menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI). Semasa kuliah, Antony dikenal aktif memberikan ceramah dalam berbagai penataran pers di berbagai kampus di Indonesia serta menyumbang tulisan dan kritikannya di berbagai surat kabar seperti Koran Kompas, Sinar Harapan, Prisma (majalah), dan beberapa Surat Kabar Daerah.
Dalam kegiatannya sebagai aktivis, Antony kerap kali diundang dan mengunjungi beberapa Kampus di Amerika Serikat, Jepang, Hongkong, Thailand, Malaysia, Singapore dan lain-lain. Beliau juga pernah diundang oleh The Japan Foundation untuk mengunjungi Jepang (1977) dan oleh China Youth Corp untuk kunjungan ke Taiwan (1977). Pada tahun berikutnya, ia diundang oleh Pemerintah Amerika Serikat untuk mengadakan studi perbandingan mengenai Surat Kabar Daerah serta Surat Kabar Kampus di beberapa Negara bagian Amerika Serikat (1978).
Setelah menamatkan kuliahnya Antony menjadi dosen FISIP UI (1980-1982) dan mendirikan beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang pers, real estate dan konstruksi. Beberapa media yang dimiliki Antony, antara lain majalah Properti Indonesia dan Uang&Bank, serta koran Pelita Bangsa dan Jurnal Indonesia. Antony juga dikenal sebagai Pengurus DPP Real Estate Indonesia (DPP REI) sejak tahun 1996, pada tahun 1995-2001 menjadi Anggota FIABCI (Asosiasi Real Estate Internasional) lalu menjadi Ketua DPP REI tahun 1999-2001. Kini Antony masih menjabat anggota DPO (Dewan Pertimbangan Organisasi) DPP-RI.
Dalam dunia politik, Antony juga aktif sebagai Pengurus DPP Golkar (1999-2004) dan menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat DPD I Golkar Provinsi Jambi. Antony terpilih menjadi Anggota DPR-RI periode tahun 1999-2004 pada tahun 2001 melalui Pergantian Antar Waktu. Kemudian ia menjadi Wakil Gubernur Jambi Periode 2005-2010. Di DPR, Antony terpilih menjadi Ketua Sub Komisi Perbankan dan Lembaga Keuangan Non-Bank Komisi XI.
Pada tanggal 15 Oktober 2011, Antony meluncurkan novel berjudul "Kabut Zaman" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.