Mayor Jendral (Purn.) Asril Tanjung adalah salah orang tokoh militer terkenal yang lahir dan berasal dari Sawah Lunto, Sumatra Barat. Lahir di awal kemerdekaan Indonesia, Asril pada masa mudanya telah banyak mengikuti pendidikan militer. Program-program Sussarbin, Susstafpur, Seskoad, Sesko ABRI dan Lemhanas termasuk dari beberapa pelatihan dan program militer yang telah diikutinya. Asril yang pernah berdinas militer di dalam dan di luar negeri ini juga pernah mengikuti pelatihan-pelatihan militer khusus seperti Susjurpapers, Susjurpa Nurbika, Susjur Paintel, dan Sussar Para TNI.
Pria yang dikenal low-profile namun tegas ini pernah memimpin Kontingen Garuda XII D yang beranggotakan Yonif 303/Kostrad ke Kamboja saat masih berposisi sebagai Letnan Kolonel. Selain Kamboja, pensiunan TNI yang juga merupakan Ketua Umum Gebu Minang ini pernah menunaikan tugas militer di luar negeri seperti Mesir, Pakistan, Thailand, Malaysia dan Australia. Asril Tanjung adalah lulusan Akabri pada 1973 atau satu angkatan dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Selama karirnya di kemiliteran Indonesia, suami Neni Susianti ini tercatat pernah menjabat sebanyak kurang lebih 20 jabatan, termasuk posisi terakhirnya sebagai Kepala Staf Kostrad TNI Angkatan Darat sebelum masuk masa purnawira.
Asril dikenal memiliki visi dan misi yang kuat terkait dengan isu-isu seperti pembentukan suasana yang produktif dan kondusif, serta terjalinnya keharmonisan dalam masyarakat. Oleh karena itu, selepas tugasnya di dunia kemiliteran, Asril banyak muncul di organisasi maupun lembaga kemasyarakatan. Karenanya, tidak mengherankan jika Mayjend Purnawiran yang terkenal tegas terhadap anak buahnya semasa aktif dalam militer ini kemudian masuk ataupun memimpin berbagai organisasi seperti Masyarakat Sumatera Bersatu, Gabungan Pelaku Ekonomi Lemah Indonesia, dan Yayasan Dharma Putera Kostrad. Di dunia bisnis, nama Asril Tanjung juga muncul dan dikenal sebagai direktur utama salah satu maskapai penerbangan tanah air, Mandala Airlines.