Prof. Dr. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro adalah putra bungsu (alm) Prof. Dr. Ir. Soemantri Brodjonegoro yang menjabat sebagai rektor Universitas Indonesia di tahun 1964 hingga 1973. Di usia yang masih muda, pak Bambang telah banyak berkarya melalui kiprahnya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, melalui karya tulis ilmiah dan juga dengan mengemban beberapa jabatan penting dalam perekonomian negara.
Dia menjabat sebagai Guru Besar pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan tercatat sebagai satu-satunya dekan di Universitas Indonesia yang diangkat saat usianya masih di bawah 40 tahun.
Di tahun-tahun awal pengabdiannya, Bambang telah ikut merintis program Pascasarjana Fakultas Ekonomi UI dan menjadikannya program double degree, bekerja sama dengan Australian National University dan satu lagi universitas di Belanda. Tidak heran jika dalam waktu singkat, profesor yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan ini diangkat menjadi dekan FEUI.
Untuk program Strata-1, bambang mengambil jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan. Gelar Master diambil dengan jurusan Urban Planning di University of Illinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat; dan gelar Doktoral (Ph.D.) didapatkan dari Universitas yang sama pada tahun 1997 dengan mengambil jurusan Regional Science.
Tulisan-tulisan ilmiah pak Bambang telah diterbitkan oleh The Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS) Singapura dan oleh Edward Elgar, Inggris. Dalam beberapa jurnal internasional pun artikel ekonomi karya Bambang telah malang melintang, di antaranya adalah di Hitotsubashi Journal of Economics.
Beliau masih terus menulis makalah dan mempresentasikannya di seminar internasional seperti International Workshop on Intergovernmental Transfer Including Health and Education Finance di Korea dan juga pada The UN Conference for MDGs di Australia. Di Australian National University dan Hitotsubashi University, Bambang pernah menjadi visiting fellow, dan mendapatkan ISEAS-World Bank Research Fellowship Award sebagai Visiting Research Fellow. Di tahun 2002 pak Bambang mendapatkan Eisenhower Fellow guna mendalami masalah desentralisasi di Amerika Serikat. Kini, Bambang juga menjabat sebagai ketua IAEI sejak 2011 lalu menggantikan Mustofa Edwin Nasution.