Adalah Betti Alisjahbana, perempuan pertama se-Asia Pasifik yang menduduki jabatan Presiden Direktur IBM pada tahun 2000. Berawal dari posisi sebagai trainee, perempuan kelahiran Bandung, 2 Agustus 1960 ini mulai menapaki karir di IBM. Selanjutnya, sejak tahun 1996-1998, ia menjabat sebagai General Manager, General Business, IBM ASEAN dan Asia Selatan.
Perlahan namun pasti, itulah pencapaian yang dilakukan lulusan Arsitektur ITB ini. Berbekal dari buah kejujuran, integritas, dan motivasi tinggi perempuan yang akrab disapa Betti ini pun lantas mendapatkan berbagai posisi menarik dan menjanjikan. Sejak tahun 1998-1999, ia dipilih menjadi manajer umum, e-bisnis dan lintas industri solusi untuk IBM ASEAN dan ASIA Selatan berlanjut pada tahun 2000-2008 sebagai CEO IBM Indonesia.
Meski terbilang sukses dengan pencapaian karirnya di IBM, pada 2008 Betti memutuskan untuk keluar dan membentuk perusahaan baru yang tak jauh berbeda dengan perusahaan yang telah membesarkan namanya. PT Quantum Business International, sebuah perusahaan yang didirikan Betti pada April 2008. Perusahaan tersebut bergerak di industri kreatif dan membawai turunan perusahaan seperti QB Leadership Center, QB Architects, QB Furniture dan QB IT Services. Selain sibuk dengan bisnisnya, Betti juga menjadi Komisaris PT Sigma Cipta Caraka.
Pada penutupan Igo (Indonesia, Go Open Source!) tanggal 28 Mei 2008, bersama dengan pembentukan resmi Asosiasi untuk Open Source Indonesia (AOSI), Betti ditunjuk sebagai duta besar untuk Indonesia Open Source dan sekarang duduk sebagai Ketua AOSI. Tak hanya itu, ia juga tergabung dalam Board of Trustees dari Amerika Serikat-Indonesia Society (USINDO) dan menjabat sebagai salah satu Dewan dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Februari lalu, Betti ditunjuk sebagai Komisaris Independen PT Garuda Indonesia Tbk. menggantikan Adi Rahman Adiwoso yang diangkat sebagai Komisaris. Massa jabatan ini berlaku efektif sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sampai dengan penutupan RUPS tahunan yang kelima.