Rasanya takkan ada yang percaya bahwa bocah dari sebuah kota kecil di Jawa Timur, Malang-lah yang akhirnya mewakili Indonesia di dunia sebagai perwakilan tetap untuk PBB. Namun dengan kecemerlangan dan prestasinya, Desra Percaya, pria kelahiran Malang, 20 April 1961, dipercaya untuk menduduki jabatan penting di New York ini. Sebelum menjabat sebagai Duta Besar RI untuk PBB, sekaligus Duta Besar untuk Bahama, Jamaika, Guatemala dan Nikaragua, ayah tiga anak ini sudah berkarir di dunia perwakilan Indonesia di luar negeri. Namanya sempat tercatat sebagai Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (dulu disebut Departemen Luar Negeri), Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kementrian Luar Negeri, Kepala Biro Administrasi Menteri dan Minister Counsellor untuk PBB New York. Dari berbagai jabatan yang disandangnya, Desra sempat menjadi sorotan saat dirinya menjabat sebagai Juru Bicara Kemlu. Dalam masa jabatannya, berbagai kasus yang disorot secara nasional dan internasional terjadi, termasuk penyanderaan WNI di Somalia, karikatur Nabi Muhammad di Denmark, dan soal suaka politik 43 warga Papua ke Australia. Sebagai Juru Bicara, kehati-hatian, kedisiplinan dan kepiawaiannya berbicara benar-benar memukau banyak pihak, hingga dirinya sempat diberi penghargaan 'Officier de ordre de la Couronne' dari pemerintah Belgia tahun 2009 silam. Tak salah rasanya jika akhirnya suami Diana Mawarsari ini dilantik sebagai wakil tetap Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi Internasional lainnya di New York, AS. Desra dilatik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, 21 Desember 2011 bersama 25 pejabat lainnya.