Dikenal sebagai produser film terkemuka Indonesia, Djamaludin Malik dilahirkan pada tanggal 13 Februari 1917. Dia berasal dari Padang, Sumatera Barat. Kiprahnya selain sebagai produser, dia juga adalah pengusaha sukses. Tidak hanya itu, Djamaludin Malik sempat mendalami dunia politik tanah air.
Djamaludin Malik merupakan putra keturunan dari Sultan Pagaruyung, Minangkabau. Dia terkenal sebagai sosok yang ramah dan lembut, meskipun telah menjadi rajanya para seniman. Pintu rumahnya terbuka lebar bagi mereka, para seniman, yang mengharapkan bantuan kepadanya, termasuk di segi materi / finansial keuangan.
Sebelum merintis karir sebagai seorang seniman, Djamaludin Malik bekerja di sebuah Maskapai Pelayaran Belanda dan sebuah perusahaan dagang Belanda. Dari pekerjaan-pekerjaan yang ia lakukan dibawah komando Belanda, ia bekerja sekaligus belajar tentang cara dan kiat sukses untuk berdagang. Hingga pada tahun 1941, dia mendirikan sebuah kelompok sandiwara Panca Warna. Kelompok yang ia dirikan bertujuan untuk mengobarkan kembali semangat juang kemerdekaan dan cinta tanah air bangsa Indonesia. Setelah mendirikan kelompok tersebut, lantas dia membangun dan menjabat sebagai Presiden Direktur PT. Persari (Perseroan Artis Indonesia) pada tahun 1951. Dari perusahaan yang ia pimpin, Djamaludin Malik berhasil membuat puluhan film yang dikomersilkan hingga ia sanggup membeli sebuah tempat di wilayah Jakarta Kota yang digunakan untuk mewadahi para pekerja film. Oleh karena itu, dia disebut-sebut sebagai Bapak Industri Film Indonesia. Dia lah yang mempelopori diselenggarakannya Festival Film Indonesia.
Selain berkiprah dalam industri perfilman Indonesia, Djamaludin Malik terjun di dunia bisnis perdagangan. Ketika memiliki jabatan sebagai Presiden Direktur Biro Teknik Prapatak, ia berbisnis di di bidang radio, instalasi listrik, jual lemari es, dan barang-barang elektronik yang lainnya. Dari perusahaan elektronik, karirnya merambah ke sebuah perusahaan tenun, PT. Cimalaka, dan menjabat sebagai Presiden Direktur di perusahaan tersebut.
Pada tanggal 8 Juni 1970, Djamaludin Malik menutup usia di umur yang ke-53 tahun. Jenazahnya dimakamkan di pekuburan Karet, Jakarta.