Seorang penegak keadilan di Indonesia dialah Djihartono yang merupakan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Sebagai anggota kepolisian yang menjabat sebagai Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa tengah, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Djihartono pernah menyelidiki sebuah kasus pengeboman yang bertempat di Pondok Pesantren Yayasan Baitusyakur di Jalan Tamtama Barat, Kompleks Saptamarga, Semarang, Jawa Tengah pada tanggal 15 Maret 2012. Dari hasil olah TKP, dia mengungkapkan bahwa bom yang meledak tersebut berbentuk pipa sepanjang 20 cm dengan diameter 0,75 cm. Bom tersebut meledak karena 3 pekerja bangunan sedang mengotak-atiknya setelah ditemukan disekitar pinggiran kali. Alhasil, ketiga pekerja bangunan tersebut menjadi korban yang mengalami luka-luka. Mereka kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) Elizabeth Semarang. Dari RS Elizabeth, ketiga pasien itu kemudian dirujuk ke RS Kariadi, Semarang.
Dari informasi yang berhasil dikumpulkan oleh merdeka.com, ketiga korban tersebut bernama Ngatimin, Dwi, dan Santo. Bom tersebut meledak di siang hari jam 13.00 WIB. Polisi mengamankan 2 orang warga untuk dimintai keterangan sebagai saksi, namun Djihartono enggan menyebutkan siapa kedua saksi tersebut. Dia menyebutkan bahwa motif pengeboman tersebut kemungkinan memiliki keterkaitan dengan aksi terorisme.
Di kasus lain tentang perampokan bersenjata pada tanggal 28 Maret 2012, Djihartono bersama Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jateng berhasil menangkap para kawanan perampok yang sering melakukan aksinya di toko emas. Tak hanya toko emas, kawanan itu juga pernah merampok Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di lintas provinsi. Kawanan tersebut beranggotakan 4 orang, 2 pelaku ditembak mati di tempat karena berusaha menyerang petugas, sedangkan 2 sisanya diamankan oleh petugas. 2 Pelaku yang ditembak mati tersebut bernama Edy Santoso (32) warga Dusun Krajan, Desa Curah Tulis Tongas, Probolinggo, Jawa Timur dan Harto Cahyono alias Ion (33) warga Desa Waru Jinggo, Leces, Probolinggo, Jawa Timur. 2 Pelaku lainnya yang berhasil diamankan adalah Tri Teguh Ricofianto (32) desertir TNI warga Banyu Urip Lor, Surabaya dan Abdul Muis alias Mail warga Desa Blirang, Gresik. Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Djihartono mengungkapkan bahwa kawanan perampok bersenjata tersebut tak segan-segan melukai korbannya hingga menyekap para korbannya dengan lakban.