Hayu R Anggara Shelomita anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan. Sebagai anggota DPR yang menaungi bidang sosial, Hayu menilai masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dalam praktik penanggulangan ketika bencana datang, kerap terjadi tumpang tindih. Untuk mengatasi itu, BNPB harus segera menyiapkan blue print penanggulangan bencana, yang dilaksanakan secara koordinatif dan integratif.
Politisi perempuan dari daerah pemilihan Maluku Utara itu, kelambanan penanganan bencana alam tidak bisa hanya ditimpakan kesalahannya kepada BNPB semata. Banyak persoalan yang dihadapi lembaga ini. Di samping usianya yang relatif baru, anggaran yang dimilikinya juga masih kecil.Akan tetapi menurut Hayu, segala kendala tersebut dapat diatasi. Caranya, dengan melibatkan sebanyak mungkin partisipasi masyarakat.
Perempuan kelahiran Jakarta 22 Januari 1980 juga meminta agar masyarakat proaktif. Mencari dan menyerap sebanyak mungkin informasi terkait penanganan bencana alam. Karena masyarakat juga perlu membekali informasi dan pengetahuan demi keselamatan diri dan keluarganya.
Dengan cetak biru itu, koordinasi antar kementerian dan lembaga tidak tumpang tindih lagi. Masyarakat juga dapat mengetahui peran apa saja yang dapat dilakukan ketika terjadi bencana. Di samping itu juga jalan untuk mewujudkan masyarakat yang sadar bencana dapat lebih terarah dan terkoordinasi. Mengingat Indonesia dikenal sebagai daerah rawan bencana.