Longki Djanggola adalah Gubernur Sulawesi Tengah untuk periode 2011 hingga tahun 2016. Sebelum mengawali karier sebagai Gubernur, ia merupakan pegawai negeri sipil biasa.
Ia juga pernah menjabat sebagai Bupati Parigi Moutong. Longki Djanggola diangkat menjadi Gubernur Sulawesi Tengah menggantikan Bandjela Paliudju yang masa periode jabatan kedua sebagai Gubernur Sulawesi Tengah berakhir.
Bulan Januari lalu, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola meminta maaf kepada adiknya, Deri Djanggola yang gagal menduduki jabatan Sekretaris Daerah Provinsi setempat.
Sebelumnya, Gubernur Longki mengajukan tiga calon Sekdaprov untuk menggantikan Rais Lamangkona yang telah pensiun dari Amdjad Lawasa (Sekda Poso). Deri Djanggola sebelumnya menjabat sebagai Kepala badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) dan Abubakar Almahdali (Kadis Pendidikan).
Ketiga calon itu dipanggil ke Kemendagri di Jakarta untuk memaparkan visi dan misi serta konsep mereka bila menjadi sekdaprov di depan tim fit and proper tes.
Setelah fit and proper tes dilaksanakan, Sekjen Kemendagri langsung memberi tahu bahwa Deri Djanggola mendapat nilai paling tinggi di antara ketiga calon itu.
Tetapi ia meminta maaf pada adiknya karena tidak kuat mental menerima hasil yang diterimanya. Dia tidak sanggup jika adik kandungnya menjadi sekretaris daerah dalam pemerintahannya.
Longki yang baru tujuh bulan menjabat Gubernur Sulteng itu mengaku bahwa beban psikologis seperti ini pernah terjadi saat Prof Aminuddin Ponulele menjabat Gubernur Sulteng pada 2001-2006 saat Anwar Ponulele, adik kandung Gubernur Aminuddin Ponulele juga dinyatakan sebagai figur paling tinggi nilainya untuk menjadi Sekdaprov. Namun kemudian Aminuddin Ponulele merestui ditunjuknya calon lain.
Karena itu, kata Longki, ia minta kepada Deri Djanggola yang saat ini telah diangkat menjadi Asisten III Setdprov Sulteng agar menerima kenyataan ini secara tabah dan ikhlas, karena hal inilah yang terbaik bagi Sulawesi Tengah menurutnya.