Bambang Wirayoso, Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN)H.M. Buchori, SH, M.Si., Wali Kota Probolinggo. Dia dikenal intens berhubungan dan berkomunikasi dengan rakyatnya. Pria penerima anugerah Tokoh Penggerak Koperasi Tahun 2010 dari Menteri Koperasi dan UKM RI ini bisa bertakziah atau mengunjungi masyarakatnya yang sedang berkabung ke 12 titik di Kota Probolinggo dalam sehari. Dalam takziah itu, Buchori juga kerap membawa lima camat yang berada di bawah pemerintahannya untuk ikut langsung melihat dan berkomunikasi dengan masyarakat. Dengan selalu menjalin silaturrahim dan meningkatkan komunikasi publik, pria yang dipercaya untuk kembali memimpin Kota Probolinggo untuk kedua kalinya ini yakin masyarakat bisa terpacu untuk ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan kota. Dia juga berkesempatan menguraikan berbagai program kerjanya dan bisa langsung ditanggapi oleh masyarakat melalui radio lokal. Lewat media radio ini, Buchori juga membuat program bernama “Lapor o Rek” yang dikemas untuk menjembatani persoalan yang dihadapi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan. Sementara untuk menjaga keimanan masyarakat, Buchori kerap terdengar suaranya dari radio usai sholat subuh yang memberikan pencerahan keagamaan. Adanya pola komunikasi publik tersebut, maka Buchori tak sekedar menjadi pemimpin. Namun dia juga seorang Pembina yang bersifat membangun ke arah perbaikan, seorang bapak dengan sifat mengayomi, seorang guru, juga seorang mitra kerja. Berbagai inovasi pun dia luncurkan baik dari ekonomi sampai politik. Misalnya terkait layanan terhadap masyarakat kelas bawah, Pemkot Probolinggo membuat Sistem Informasi Layanan Keluarga Miskin Secara Online. Dengan program ini masyarakat kalangan bawah diberikan akses yang luas untuk memperoleh layanan kesehatan dan pendidikan. Sementara di bidang seni, pemerintah kota kini giat menggelar SemiPro atau Seminggu di Probolinggo yang selain bertujuan menggali potensi seni masyarakat dan sekaligus memberdayakan perekonomian. Manfaat pola komunikasi publik tersebut antara lain masyarakat dapat secara langsung berpartisipasi dalam mewujudkan visi Kota Probolinggo. Yakni mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui percepatan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran berbasis investasi produktif dan berkesinambungan. Menurut dia, kunci sukses memimpin itu tergantung dari visi misi masing-masing pemimpin, apa yang dilakukan harus ada dukungan dari rakyat. Dia selalu melakukan pendekatan, baik formal maupun informal dengan mereka setiap hari.