Di dunia informatika, banyak orang dinyatakan sukses meski beberapa di antaranya juga ada yang kurang beruntung. Salah satu orang yang bisa dikatakan berhasil adalah Martin Hartono.
Sebagai ahli teknologi informasi yang menjabat sebagai CEO GDP Venture serta PT Sarana Menara Nusantara, Martin dikenal sebagai sosok yang tegas dan inovatif. Perusahaan yang dipimpinnya adalah perusahaan berbasis teknologi yang menawarkan modal ventura seperti e-commerce. Menurutnya, e-commerce di Indonesia baru akan jauh lebih berkembang pada lima sampai delapan tahun mendatang. E-commerce sendiri bisa dikatakan generasi yang cukup baru di dunia internet sehingga diperlukan waktu sekitar sepuluh tahun hingga hasilnya benar-benar tampak di Indonesia.
Lebih lanjut, lulusan Claremont Graduate University - Peter F. Drucker and Masatoshi Ito Graduate School of Management ini menyatakan bahwa Indonesia akan siap menghadapi e-commerce ketika pendapatan per orang naik menjadi $5.000 dan orang-orang muda mulai menghasilkan pendapatan serta koneksi broadband yang lebih murah. Berdasarkan produk domestik bruto tahun lalu, pendapatan per kapita saat ini $3.000.
Belakangan ini, Martin mengaku bahwa ranah dunia maya sudah menjadi habitat untuk mengembangkan dunia usahanya. Terbukti dari kiprah GDP (GDP Venture) sebagai salah satu investor pertama yang memfokuskan investasi pada industri internet di Indonesia, khususnya perusahaan start-up digital. Meski baru berumur setahun, namun sampai saat ini bisnis GDP semakin berkembang, mulai e-commerce GDP, social network, media digital, listing hinga agensi digital. Pertumbuhan portofolio GDP mencakup Blibli.com, Kaskus.us, Inkubator Merah Putih dengan beberapa start-up seperti Lintas.me (www.lintas.me), LintasBerita (www.lintasberita.com), Info Kost (www.infokost.net), Krazy Market (www.krazymarket.com), Daily Social (www.dailysocial.net), Mindtalk (www.mintalk.com), Bolalob (www.bolalob.com), Merah Cipta Media, SemutApi Colony, dan Klix Digital.