Awalnya, Noerdy Tedjaputra merupakan karyawan biasa yang bekerja di PT Badja Baru sejak tahun 1969. Pada tahun 1998 dia bersama anggota Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) pergi ke Thailand untuk melihat industri karet alam. Disana, ia terkesima dengan teknologi yang digunakan oleh petani karet untuk menghilangkan bau karet olahan yang sangat menyengat. Hal ini kemudian mengilhaminya untuk diterapkan pada produksi karet di Indonesia. Bersama dengan Ir HM Solichin, peneliti di Balai Penelitian Karet Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, Noerdy berusaha menghilangkan bau tak sedap karet tanpa harus diasapi kayu bakar. Demi menggapai cita-citanya tersebut, ia mengeluarkan dana sekitar Rp 50 juta untuk melakukan penelitian yang dimulai tahun 2000 itu. Meskipun awalnya ditertawakan karena ingin menghilangkan bau tak sedap dari karet, namun usahanya tersebut berjalan mudah. Pada tahun 2000, peneliti Balai Penelitian Karet Sembawa berhasil membuat cairan dari cangkang kelapa sawit yang dikondensasi sehingga berubah menjadi cairan yang disebut ”asap cair”. Hasilnya, bila ”asap cair” disemprotkan ke gumpalan getah karet, akan membuat gumpalan getah karet seperti diasap sehingga tidak mengeluarkan bau tak sedap. Kemudian, pada kurun waktu empat tahun berikutnya, Noerdy terus dilakukan penelitian untuk membuat reaktor pembuat ”asap cair”. Demi mendukung ambisinya tersebut, ia lantas mendirikan PT Deorub Global Industry. Usahanya diawali dengan dibangunnya reaktor berkapasitas 10 kilogram cangkang kelapa sawit guna memproduksi asap cair. Reaktor ini kemudian dikembangkan hingga mampu menampung lebih dari 20.000 kilogram cangkang kelapa sawit. Akhirnya, pada Oktober 2005 sudah terdapat sembilan reaktor untuk memproduksi asap cair. Kapasitas produksi sembilan reaktor itu mampu menampung 18.000 kg cangkang kelapa sawit per hari dan menghasilkan 9.000 liter ”asap cair”, atau sekitar 1.500 ton per tahun. Kemudian, Noerdy mulai memasarkan asap cair yang dijualnya dengan merek “Deorub” atau “Deodorant Lubricant”. Selain dijual ke pasar dalam negeri, Deolub juga diekspor ke negara-negara penghasil karet lainnya. Atas inovasinya ini, karyanya diakui oleh dunia internasional dan telah mendapatkan hak paten di beberapa negara. Ia juga mendapatkan apresiasi dari pemerintah dengan dianugerahinya beberapa penghargaan tingkat nasional.