Dr. Nurhayati Ali Assegaf, M.Si., MP dikenal sebagai aktivis dan pendukung kuat masalah pemberdayaan dan gender. Usaha itu diwujudkannya dalam berbagai hal, termasuk saat menjadi pembawa acara dan sutradara acara Perspektif Perempuan yang tayang di TVRI.
Ilmu yang dimiliki Nurhayati didapatnya dari bangku pendidikan yang pernah dienyamnya. Dari sejarah pendidikannya, ia pernah meraih gelar Diploma di Public Relations Los Angeles City College, Diploma Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, S1 Manajemen Sumber Daya Manusia di STIA Majapahit Malang, Post-Graduate Jurusan American Studies Universitas Indonesia, Regular Course di KRA SSSVI National Resilience Institute (Lemhanas), Phd Studi Politik di Universitas Gajah Mada Yogyakarta, serta Harvard Kennedy School Executive Education, Leaders in Development: Managing Change in Dynamic World, USA, pada Juni 2010.
Wanita yang menguasai lima bahasa yakni Inggris, Jepang, Arab, Malaysia, dan Indonesia tersebut sempat menjadi Associate di Winarto Soemarto & Associates tahun 1993-1998, dilanjutkan dengan menjabat sebagai Managing Director di Assegaf & Partners, Ltd hingga 2004.
Setahun sebelumnya, tepatnya tahun 2003, Nurhayati yang lahir di Solo, 17 Juli 1963 mulai serius di dunia politik. Ia bergabung bersama Partai Demokrat dan aktif dalam struktur organisasi partai termasuk sebagai Wakil Sekretaris Jenderal dan Ketua Departemen Luar Negeri. Kerja kerasnya itu membawanya duduk ke Senayan sebagai Anggota DPR RI periode 2004-2009 khususnya Komisi VI yang membidangi Perdagangan, Industri, Investasi, Usaha Kecil dan Skala Menengah, BUMN, dan National Standarisasi. Ia juga dipercaya sebagai Staf Khusus Ibu Negara RI yakni Ani Susilo Bambang Yudhoyono.
Selepas Periode I, Nurhayati terpilih kembali di periode kedua tahun 2009-2014. Kali ini ia menjadi anggota Komisi I bidang Pertahanan, Luar Negeri, Informasi serta wakil ketua BKSAP melalui dukungan partai yang sama. Selain itu, saat ini ia juga menjabat sebagai President Inter-Parliamentary Union (IPU-Indonesia) Komite Koordinasi Parlemen Perempuan dan Kelompok Kerja untuk Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs), serta Wakil Ketua Panitia Kerjasama Antar Parlemen. Ia juga bertindak sebagai Focal Point dari DPR untuk Konvensi PBB dalam memerangi Deseretifikasi.
Peran aktif Nurhayati telah mengembangkan dimesi regional kerjasama parlemen. Berbagai forum regional pernah masuk agendanya seperti Majelis Parlemen Asia (APA), ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA), Forum Asia-Parlemen Pasifik untuk Pendidikan (FASPPED), dan Uni Parlemen Negara Anggota OKI (PUIC).
Banyak berkiprah di bidang urusan luar negeri, Nurhayati yang juga menjabat sebagai Ketua Departemen Luar Negeri di Kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat akhirnya menerima jabatan baru pada Mei 2012. Ia diangkat menduduki posisi Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR menggantikan Jafar Hafsah yang naik menjadi Ketua Fraksi MPR.