Sebagai anggota dewan di DPR RI, anggota Komisi IX dari F-PDIP Nursuhud, setia dengan tampil bersahaja. Sejak dilantik menjadi anggota dewan, ia tetap memakai ojek sampai sekarang sebagai kendaraannya untuk berdinas. Meskipun Nursuhud mengaku punya mobil pribadi, mobil itu lebh sering dipinjamkannya kepada anaknya.
Ojek menjadi pilihannya karena anti macet sehingga bisa tiba di DPR tepat waktu. Lelaki berambut gondrong dan suka memakai topi pet itu, memang tidak menonjol di antara Anggota DPR lainnya yang suka berjas dan berdasi. Nursuhud yang suka menerima kedatangan buruh ini, seringkali hanya menggunakan batik ditutupi jaket.
Nursuhud dan tiga anggota DPR Ribka Tjiptaning, Rieke Dyah Pitaloka pernah diberitakan diusir oleh sekelompok orang ketika menggelar pertemuan di salah satu restoran di Banyuwangi bersama masyarakat setempat pada 24 Juni 2010. Acara tersebut tiba-tiba dibubarkan paksa oleh sejumlah ormas. Acara yang digelar oleh anggota DPR RI dari Partai PDI Perjuangan tersebut dinilai sebagai pertemuan keturunan PKI dan dianggap sebagai gerakan Neo-PKI.