Rudiantara adalah sosok pengusaha yang sudah pernah menjajal berbagai macam bidang, mulai dari perusahaan telekomunikasi hingga industri lain seperti listrik, semen, hingga kereta api. Tidak salah bila akhirnya, pria berumur 55 tahun tersebut menjadi komisaris di berbagai perusahaan. Paling anyar, Raharja tercacat menjadi Komisaris Utama Rukun Raharja sejak 11 Juni 2014 lalu.
Namun, nama Rudiantara sendiri lebih dikenal di dunia telekomunikasi Indonesia. Pria bergelar Sarjana Statistik dari Universitas Padjadjaran tersebut memulai karir di bidang telekomunikasi sebagai General Manager Marketing Indosat pada tahun 1986. Setelah itu, Rudiantara terus malang melintang di berbagai perusahaan telekomunikasi besar tanah air.
Sejak tahun 1996, Rudiantara didapuk sebagai Chief Operating Officer di PT Telekomindo di tahun 1996. 11 tahun setelahnya dihabiskan oleh Rudiantara di berbagai jabatan eksekutif di Indosat maupun Telkomsel. Baru di tahun 2005 Rudiantara menjabat salah satu posisi direktur di PT XL Axiata Tbk yang dulu masih bernama PT Excelcomindo Pratama Tbk.
Hampir tiga tahun di XL, Rudiantara menjadi salah satu komisaris di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Lalu statusnya berubah menjadi Komisaris Independen sejak tahun 2011 hingga 2012. Selain itu, pria yang juga mempunyai gelar MBA dari IPPM (1988) tersebut juga pernah menduduki posisi Sekeretaris Jendral dari Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI).
Karir Rudiantara berkembang pesat tidak hanya di sektor komunikasi saja. Sejak tanggal 28 September 2006, Rudiantara menempati posisi strategis di PT Semen Gresik Tbk. dan berhasil mewujudkan 5 pembangunan pembangkit listrik bermesin turbin batubara berkapasitas 400 MW.
Keberhasilan tersebut yang mungkin memacu Rudiantara untuk mengadu nasib sebagai Wakil Dirut PLN di tahun 2006. Selama dua tahun di perusahaan listrik plat merah tersebut, Rudiantara mempunyai andil besar dalam pengumpulan dana untuk pembangunan pembangkit listrik 10 ribu megawatt meski akhirnya dia mengundurkan diri di tahun 2009.
Rudiantara juga sempat mencicipi dunia perkeretaapian dengan memegang jabatan rangkap sebagai CEO Bukitasam Transpacific Railways dan CEO Transpacific Railways Infrastructure (TRI).