Sitok Sudarto lebih dikenal dengan panggilan Sitok Srengenge. Kurator teater Komunitas Utan Kayu ini lahir di Desa Dorolegi, Godong, Grobogan, Jawa Tengah, pada 22 Agustus 1965.
Beberapa karyanya telah diterbitkan dalam berbagai bahasa, dan terkenal di luar negeri seperti Amerika Serikat, Belanda, dan Australia. Sitok mulai mendalami seni peran ketika duduk di bangku SMP dan bergabung di Bengkel Teater Rendra.
Meski sempat tidak diterima saat mendaftar Jurusan Teknik Nuklir di Universitas Gajah Mada, Sitok berhasil menamatkan kuliahnya di IKIP Negeri Jakarta. Saat itu, dia mengambil jurusan Sastra dan Bahasa Indonesia.
Sitok juga sempat mengikuti kursus filsafat di STF (Sekolah Tinggi Filsafat) Driyarkara di sela-sela kegiatan perkuliahan. Beberapa antologi puisinya yang paling dikenal adalah Persetubuhan Liar, Anak Jadah, Nonsens, Ambrosia, On Nothing, dan Trilogi Tripitakata.
Selama karirnya, Sitok dikenal aktif bermain teater dan juga diminta menjadi pengajar di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Pada bulan November 2013, mantan anggota Komunitas Salihara ini dituduh terlibat kasus pemerkosaan mahasiswi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia yang mengakibatkan kehamilan. Namun saat itu, Sitok menyangkal bahwa dia telah melakukan pemerkosaan karena hal itu dilakukan atas dasar suka sama suka.
Kemudian pada 6 Oktober 2014, Sitok pun resmi ditetapkan sebagai tersangka. Belum selesai kasus tersebut, seorang mahasiswi di Bandung juga mengaku telah dicabuli olehnya. Bedanya, mahasiswi tersebut, yang juga berumur 22 tahun, berhasil lolos dari upaya persetubuhan oleh Sitok pada Desember 2013.