Sri Hidayati bisa dikatakan termasuk sebagai wajah baru di dunia politik. Sepak terjangnya di kancah perpolitikan pun bisa dibilang masih junior.
Wanita kelahiran Blitar, Jawa Timur, pada tanggal 22 Juli 1972 ini akhirnya ikut berpartisipasi di riuhnya kancah politik bermula saat dia menerima tawaran Partai Demokrat untuk menjadi bakal calon anggota legislatif pada pemilihan umum tahun 2009.
Dengan berbekal tekad yang kuat serta dukungan penuh dari partai Demokrat akhirnya Sri Hidayati yang merupakan lulusan Universitas Jember ini memberanikan dirinya untuk ikut berpartisipasi sebagai calon legislatif dalam pesta rakyat tersebut.
Partai Demokrat sendiri menunjuknya untuk mewakili daerah pemilihan Jawa Barat III meliputi Kabupaten Cianjur dan Kota Bogor. Pada tahun 2009, segala jerih payah dan usaha yang dilakukan Sri Hidayati terbayar sudah. Istri Putut Wijanarko ini berhasil menduduki peringkat tiga dalam perolehan suara terbanyak yang kemudian mengantarkannya ke Senayan.
Setelah resmi sebagai anggota DPR RI, sehari-harinya Sri Hidayati bertugas sebagai anggota Komisi IV yang menangani permasalahan dari sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan dan pangan.
Saat ini, Sri Hidayati bersama anggota Komisi IV yang lain sedang concern mencari masukan guna menyusun rancangan undang-undang pangan, pemberdayaan dan perlindungan petani.
Sri Hidayati juga beberapa kali tampak ikut dalam rombongan Komisi IV yang melakukan kunjungan kerja ke beberapa daerah dan negara.
Pada tahun 2009 lalu, nama Sri Hidayati sempat dikaitkan dengan skandal asmara yang terjadi di antara sesama anggota Partai Demokrat (PD). Nama Sri Hidayati sendiri dicatut karena menurut beberapa sumber oknum yang terlibat skandal berinisial huruf S, sesuai dengan huruf depan nama Sri Hidayati.