Surya Paloh terkenal di masyarakat sebagai pengusaha pers dan pemilik stasiun televisi Metro TV. Namun tidak hanya itu, Surya Paloh juga aktif sebagai politikus dan memiliki harian Media Indonesia dan Lampung Post yang tergabung dalam Media Group. Di dunia politik, mantan Ketua Dewan Penasihat Golkar ini mendirikan Nasional Demokrat (NasDem) bersama Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Surya Paloh menjadi Ketua Dewan Pembina Organisasi Masyarakat NasDem.
Sejak duduk di bangku sekolah Surya Paloh telah menjajaki dunia bisnis dengan membeli bahan-bahan kebutuhan masyarakat dari dua sahabat guru bisnisnya yang kemudian dijual lagi oleh Surya Paloh. Medan menjadi kota pilihan Surya Paloh untuk menjadi pengusaha, dia mendirikan perusahaan karoseri dan juga menjadi agen jual beli mobil.
Sukses berbisnis, Surya Paloh tidak melupakan pendidikan dan keinginannya berorganisasi. Di masa kuliah ini Surya Paloh tergabung dalam organisasi massa dan menjadi salah satu pemimpin Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI). Tahun 1978, setelah KAPPI bubar, Surya Paloh bersama anak-anak anggota ABRI mendirikan Organisasi Putra-Putri ABRI. Surya Paloh menjadi pimpinan bagian Sumatera Utara. Selanjutnya, organisasi ini dikenal sebagai Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI).
Menjadi anggota MPR membuat Surya Paloh harus hijrah ke Jakarta. Namun ibukota tidak menghalangi kesuksesan Surya Paloh sebagai pengusaha, dia segera dikenal sebagai pengusaha muda di Jakarta. Dunia pers menarik perhatiannya, dan bisnis di bidang ini masih belum banyak digarap saat itu. Usaha Surya Paloh yang paling fenomenal adalah Metro TV yang menjadi saluran televisi berita pertama di Indonesia. Bisnis katering juga menjadi ladang bisnis yang sukses digarap oleh Surya Paloh.