Syamsul Mu’arif, lahir di Kandangan, 135 km dari Ibukota Kalimantan Selatan, Banjarmasin, 8 Desember 1948, dikenal sebagai pribadi yang bersahaja. Baginya pedoman hidup adalah nurani dan amal. Dia politisi yang tidak mau mengkhianati hati nurani hanya untuk mendapatkan sesuatu.
Ia mendapatkan gelar sarjana muda di Institut Agama Islam Negeri Antasari. Semenjak kelas 3 SD, Syamsul bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah yang khusus mengajarkan agama. Ia kemudian memutuskan untuk mengikuti sekolah berikatan dinas lalu dilanjutkan di Banjarmasin selama dua tahun. Selanjutnya ia kembali ke Kandangan dan mengajar. Saat menjadi guru agama di Madrasah Ibtidaiyah yang mengikuti PGA 6 tahun, ia sudah mendapat pangkat golongan IIA. Satu tahun kemudian, ia ikut mendirikan Madrasah Tsanawiyah yang langsung dinegerikan.
Pada tahun 1967, ia melanjutkan studi di Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kandangan, mendapatkan gelar Sarjana Mudanya (BA) di IAIN Antasari. Semasa kuliah Syamsul aktif di kegiatan keorganisasian Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan ia dipercaya menjadi Ketua Umum Dewan Mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin pada tahun 1975-1977. Kemampuan kepemimpinannya kembali diasah saat menjadi Ketua Umum Badan Koordinasi HMI Kalimantan pada tahun 1977-1979.
Bersamaan dengan kesibukannya sebagai Ketua KNPI Kalimantan Selatan (1982-1985) dan Ketua AMPI Kalimantan Selatan (1985-1989), pada Pemilu tahun 1982, Syamsul terpilih menjadi wakil rakyat di DPRD Tingkat I Kalimantan Selatan pada usia 33 tahun. Syamsul menjadi anggota DPRD hingga tahun 1987. Pada tahun 1999, Syamsul terpilih untuk menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar DPR-RI.
Pada 3 April 2012, ia meninggal dunia karena kanker paru-paru setelah dirawat di Singapore General Hospital.