Tajuddin Noor Ganie, M.Pd. adalah seorang sastrawan dan budayawan Indonesia yang berasal dari Kalimantan. Dia dilahirkan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada tanggal 1 Juli 1958 oleh pasangan Igan Abdul Ganie Masrie bin Hans J. Alur dengan istrinya yang bernama bernama Hajjah Salabiah binti H. Jahri.
Tajuddin mulai merintis kariernya sebagai sastrawan sejak tahun 1980-an. Sejak saat itulah Tajuddin aktif mempublikasikan puisi, cerpen, esai sastra, dan tulisan lepas mengenai folklor Banjar di berbagai koran terbitan Banjarmasin, Surabaya, Yogyakarta, dan Jakarta. Karya-karyanya mulai banyak diterbitkan di berbagai buletin, jurnal, Koran dan majalah.
Ketika berusia 39 tahun, tiba-tiba Tajuddin tertarik untuk melanjutkan pendidikannya ke PBSID STKIP PGRI Banjarmasin. Pada tahun 2002, Tajuddin lulus dengan predikat sebagai wisudawan terbaik. Skripsinya yang berjudul Profil Sastrawan Kalsel 1930-1999 diterbitkan dalam bentuk buku dengan oplah terbatas (2002). Sejak tahun ini pula, Tajuddin ditunjuk untuk menjadi dosen tamu dalam mata kuliah kritik sastra, pendekatan struktural sastra, prosa fiksi dan drama, puisi, sosiologi sastra, dan penulisan kreatif sastra di PBSID STKIP PGRI Banjarmasin. Pada tahun 2003, Tajuddin melanjutkan pendidikannya ke Program Pascasarjana (S2) PBSID FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Dia kemudian lulus dengan predikat sangat memuaskan. Tesisnya yang berjudul Karakteristik Paribasa : Kajian Bentuk, Fungsi, Makna, dan Nilai juga diterbitkan dalam bentuk buku dengan oplah terbatas.
Novelnya berjudul Tegaknya Masjid Kami dimuat secara bersambung di SKH Radar Banjarmasin (2005). Di tahun itu juga, Tajuddin terpilih untuk menjadi anggota tim penulis Riwayat Hidup Walikota Banjarmasin H. Midfai Yabani berjudul Perjalanan Seorang Wali Kelas Menjadi Walikota. Sejumlah cerpen karya Tajuddin juga sudah dijadikan sebagai objek penelitian untuk penulisan skripsi oleh sejumlah mahasiswa PBSID STKIP PGRI Banjarmasin.